TEMPO.CO, Jakarta - WikiLeaks kembali mengeluarkan dokuman bocoran baru pada Kamis lalu. Menurut dokumen terbaru yang diungkapkan lembaga non-profit pembocor data-data rahasia itu, Badan Intelijen Amerika Serikat (CIA) telah mengembangkan piranti khusus untuk membobol produk-produk Apple, seperti iPhone dan MacBook.
Dokumen tersebut menggambarkan usaha CIA untuk meretas beberapa gawai yang selama ini dianggp sulit ditembus. Mereka menggunakan metode peretasan dengan mengakses produk secara langsung. Karena dikembangkan pada 2009 hingga 2013, piranti itu kemungkinan tak menjangkiti perangkat Apple terbaru.
Dalam sebuah konferensi pers, WikiLeaks membeberkan bahwa CIA telah mengakses produk-produk Apple dengan mensabotase pengiriman barang mereka (membuka, menjangkiti, dan mengirimkan kembali) yang akan keluar maupun menuju AS.
Namun, CNET tidak berhasil melakukan verifikasi terkait keaslian dokumen ini. Seperti Maret lalu, CIA lagi-lagi menolak berkomentar mengenai keaslian dokumen tersebut. Waktu itu, WikiLeaks menyebarkan informasi mengenai macam-macam perangkat peretas yang dapat menyerang sistem operasi dari berbagai gawai popular, termasuk Samsung SmartTV yang membutuhkan akses fisik untuk meretasnya.
“Sudah merupakan tugas CIA untuk menjadi yang paling inovatif, canggih dan terdepan agar dapat melindungi negara ini dari ancaman yang datang,” ujar CIA. “Amerika berhak mendapatkan itu.”
Apple menyatakan bahwa gawainya yang rentan terjangkiti adalah jenis 3G pada seri iPhone, yang diluncurkan pada 2009. Sedangkan pada seri Mac, celah-celah rentan telah ditangani untuk setiap gawai yang dirilis setelah tahun 2013.
“Kami tidak pernah bernegosiasi dengan WikiLeaks untuk informasi apapun,” ujar Apple. “Kami telah memberi instruksi agar mereka memberitahu setiap informasi melalui prosedur standar yang telah kami terapkan. Sejauh ini kami belum menerima informasi yang bukan ranah publik.”
Piranti tersebut mengincar firmware Apple, yang merupakan perangkat lunak yang berperan dalam proses-proses fundamental. Salah satu piranti yang diungkap dalam dokumen CIA tersebut adalah “Sonic Screwdriver” yang dapat menjangkiti firmware MacBook melalui port Thunderbolt.
Proses penjangkitannya menggunakan celah yang sama dengan permasalahan yang digambarkan oleh peneliti keamanan Trammel Hudson pada 2015. Mereka mengembangkan piranti peretas bernama “Thunderstrike 2” yang menjangkiti firmware Macbook melalui port Thunderbolt yang merupakan celah yang baru diantisipasi Apple pada 2015.
Piranti lain yang digambarkan digunakan untuk menjangkiti Apple adalah cache yang sempat menjangkiti iPhones pada 2008, demikian menurut paparan Wikileaks. Mereka mencatat bahwa piranti tersebut telah dikembangkan hingga versi 1.2. “CIA telah menjangkiti rantai pasok iPhones sejak 2008,” kata Wikileaks.
CNET | CAESAR AKBAR | NS