Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hari Kartini, Bagaimana Para Wanita Dulu Berolahraga?

Editor

Susandijani

image-gnews
FPC. Bugar Masa Kartini. Revolver.kb.nl
FPC. Bugar Masa Kartini. Revolver.kb.nl
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Di era Raden Ajeng Kartini, yang lahir pada 21 April 1879, kehidupannya harus mengikuti tradisi pada masa itu. Misalnya saja tak bisa menuntut ilmu hingga jenjang yang tinggi, dipingit, menikah muda. Sementara, para wanita di belahan dunia lain sudah bisa melakukan banyak hal, seperti pendidikan tinggi hingga menjadi ilmuwan, dan melakukan berbagai aktivitas di luar rumah, termasuk olahraga.

Buat para wanita, terutama yang gemar berolahraga, pasti bisa membayangkan betapa tidak enaknya tak bisa melakukan kegemaran tersebut. Padahal di masa Kartini, olahraga sudah banyak dilakukan oleh para perempuan di dunia barat.

Menurut laman Japanese Center for Research on Women in Sport, sejarah wanita dan olahraga sudah dimulai pada abad ke-19. Menjelang akhir abad ke-19, atau masa Kartini hidup, para wanita sudah banyak yang bermain tenis, golf, ski, menunggang kuda, menekuni panahan, terutama perempuan kalangan atas dan bangsawan.

Dalam foto-foto yang menggambarkan kegiatan olahraga para wanita di masa lalu, terlihat mereka melakukan aktivitas fisik itu dengan pakaian yang mungkin di masa sekarang terkesan ribet dan tidak praktis. Para pemain tenis di masa itu, misalnya, masih mengenakan rok panjang hingga mata kaki, blus lengan panjang, atau bisa juga berupa baju terusan panjang dan juga berlengan panjang, serta topi yang di masa kini tampaknya lebih cocok untuk piknik.

Atlet-atlet putri sudah berpartisipasi pada Olimpiade ke-2 pada 1900. Olimpiade modern pertama digelar di Athena, Yunani – tempat asal Olimpiade kuno – pada 1896 dan hanya diikuti oleh atlet-atlet putra Yunani.

Menurut Komite Olimpiade Internasional (IOC), hanya 12 atlet putri yang tampil pada Olimpiade ke-2 dari total 1066 peserta dari 19 negara. Ke-12 wanita itu hanya turun di dua cabang, golf dan tenis. Pada awal abad ke-20 itu pula renang mulai menjadi olahraga yang digemari para wanita dan akhirnya dilombakan pada Olimpiade ke-5 di Stockholm, Swedia, pada 1912.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Di cabang tenis, nomor untuk putri di Wimbledon sudah dipertandingkan sejak 1884, atau tujuh tahun setelah turnamen akbar itu digelar untuk pertama kali. Adalah Maud Watson yang menjadi juara putri Wimbledon pertama.

Di Amerika Serikat, menurut The Sport Journal, hingga 1870 wanita hanya berolahraga dengan sifat rekreasional, bukan kompetitif, seperti berkuda, berenang, dan olahraga dayung. Barulah pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, wanita memasuki era kompetisi dengan terbentuknya banyak klub olahraga, misalnya klub atletik. Setelah itu, tenis, panahan, dan boling makin populer di kalangan perempuan.

Bagaimana di Indonesia? Di era Kartini, olahraga sudah dilakukan, tapi oleh para wanita Belanda. Salah satu permainan yang populer adalah korfball. Dalam bahasa Belanda korf berarti keranjang, jadi permainan ini mirip bola basket, dan diciptakan oleh Nico Broekhuysen pada 1902. Dalam sebuah foto di laman sejarah juga terlihat kumpulan para wanita dan pria Belanda di sela-sela acara main tenis.

PIPIT

Berita lainnya:
Pilkada Jakarta, Ada Manfaat Ajak Anak ke TPS
Cara Tsania Marwa Peduli pada Telinga Anaknya
Simak 7 Kebohongan yang Sering Dilakukan, Apa Dampaknya?

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Potret Happy Salma hingga Nadine Chandrawinata Merayakan Hari Kartini dengan Berkebaya

21 April 2023

Happy Salma (Instagram/@happysalma)
Potret Happy Salma hingga Nadine Chandrawinata Merayakan Hari Kartini dengan Berkebaya

Selain kebaya, momen Hari Kartini juga mengingat kembali pemikiran-pemikiran Kartini yang bisa memotivasi para perempuan di era ini.


Hari Kartini, Krisdayanti hingga Chelsea Islan Beri Pesan untuk Perempuan Indonesia

21 April 2023

Chelsea Islan. Foto: Instagram/@chelseaislan
Hari Kartini, Krisdayanti hingga Chelsea Islan Beri Pesan untuk Perempuan Indonesia

Sederet pesohor membagikan pesan dan harapannya di Hari Kartini, termasuk Krisdayanti, Najwa Shihab, Lulu Tobing, hingga Chelsea Islan.


15 Lombok Surfer Girl Club Bikin Kartini Goes Surf 2022 di Pantai Tanjung Aan

22 April 2022

Lombok Surfer Girl Club memperingati Hari Kartini dengan mengadakan Kartini Goes Surf 2022 di Pantai Tanjung Aan, Mandalika, Lombok, NTB. Dok. Sandika Irawan
15 Lombok Surfer Girl Club Bikin Kartini Goes Surf 2022 di Pantai Tanjung Aan

Lombok Surfer Girl Club berselancar dengan memakai kebaya dan kain batik untuk memperingati Hari Kartini.


BRI Beri Kesempatan Perempuan Meniti Karier

21 April 2022

Peringati Hari Kartini, BRI Group Apresiasi 7.000 Perempuan dalam WOMAN 2022
BRI Beri Kesempatan Perempuan Meniti Karier

Perempuan merupakan sosok penting dalam setiap transformasi di seluruh perusahaan BUMN.


Hari Kartini, Para Perempuan Peneliti Diharap Profesional dan Gigih

21 April 2022

Ilustrasi Hari Kartini. Shutterstock
Hari Kartini, Para Perempuan Peneliti Diharap Profesional dan Gigih

Perempuan peneliti terbukti beri kontribusi sama dengan laki-laki terhadap riset ketahanan pangan nasional di BRIN


Emak-emak Berkebaya Ikut Demo Mahasiswa 21 April, Tuntut Soal Minyak Goreng

21 April 2022

Memperingati hari kartini ibu-ibu turut dukung para mahasiswa untuk menyampaikan tuntutan kepada wakil rakyat, di gedung DPR/MPR pada Kamis, 21 April 2022. [Tempo/Niken Nurcahyani]
Emak-emak Berkebaya Ikut Demo Mahasiswa 21 April, Tuntut Soal Minyak Goreng

Belasan perempuan berpakaian kebaya turut serta dalam aksi demo mahasiswa 21 April.


Mengenang Kartini, Anies Baswedan: Bukan Hanya Merayakan Kebangkitan Perempuan

21 April 2022

Raden Ajeng Kartini. Wikipedia/Tropenmuseum
Mengenang Kartini, Anies Baswedan: Bukan Hanya Merayakan Kebangkitan Perempuan

Menurut Anies Baswedan ini, kata-kata bagi Kartini tidak sekadar menjadi senjata, tapi juga penyala.


Hari Kartini, Wanda Hamidah hingga Veronica Tan Tulis Pesan untuk Para Wanita

21 April 2022

Veronica Tan (Instagram/@veronicatan_official)
Hari Kartini, Wanda Hamidah hingga Veronica Tan Tulis Pesan untuk Para Wanita

Hari Kartini jadi momen tepat bagi para perempuan ini untuk menyampaikan pesan dan dukungan untuk sesama.


Hari Kartini, Menteri PPPA Bintang Puspayoga: Jaga Semangat Kartini di Hatimu

21 April 2022

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak atau PPPA, Bintang Puspayoga. Dok. Kementerian PPPA
Hari Kartini, Menteri PPPA Bintang Puspayoga: Jaga Semangat Kartini di Hatimu

Momentum Hari Kartini merupakan penghormatan kepada Kartini yang telah berjuang untuk mendapatkan kesetaraan hak perempuan dan laki-laki di masa lalu.


Sambut Hari Kartini, Simak Kisah Inspiratif dari 5 Karakter Perempuan di Film

20 April 2022

Film Yuni. Dok. Disney+ Hotstar.
Sambut Hari Kartini, Simak Kisah Inspiratif dari 5 Karakter Perempuan di Film

Menyambut Hari Kartini, Disney+ Hotstar mempersiapkan berbagai kisah menarik dari karakter-karakter perempuan yang menginspirasi.