TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah media asing menulis bahwa Jakarta saat ini telah dikuasai kelompok Islam garis keras. Tuduhan itu terkait dengan hasil hitung cepat pemilihan kepala daerah DKI yang dimenangkan pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno. Pasangan itu disebut-sebut mendapat dukungan dari kelompok garis keras tersebut. “Di mana-mana beritanya Islam garis keras ambil alih Jakarta. Tanggung jawab kita mengecewakan tuduhan itu," kata Anies Baswedan saat menghadiri peringatan Isra Mikraj di Pondok Kelapa, Duren Sawit, Jakarta Timur, Ahad, 24 April 2017.
Salah satu media asing yang menyinggung hasil pilkada DKI itu adalah BBC. Media yang berbasis di Inggris ini memuat artikel berjudul "Jakarta Election: Christian Governor Concedes to Muslim Rival". Artikel ini menggambarkan bagaimana Anies Baswedan mengalahkan calon gubernur non-muslim, Basuki Tajahaja Purnama alias Ahok.
Baca: Anies-Sandi Menang, Lulung Potong Sapi
Sementara itu, Al Jazeera dalam salah satu artikelnya pada 19 April lalu menuliskan, Ahok yang sedang diadili karena dugaan penistaan agama, dikalahkan oleh calon gubernur dari kelompok muslim. Dari hasil penghitungan cepat sepuluh lembaga survei, calon gubernur Kristen itu kalah telak setelah kampanye yang dimulai dengan perbedaan agama dan rasial di negara berpenduduk muslim terbesar di dunia itu.
Anies mengatakan, pada masa kepemimpinannya nanti akan dibuktikan bahwa tuduhan media asing itu tidak benar. "Sekarang kita membuktikan, umat Islam bisa dipercaya menghadirkan suasana tenang dan damai. Tanggung Jawab kita mengecewakan tuduhan itu," kata Anies.
Baca: Anggota DPRD Terseret Korupsi, ICW Sarankan Anies Jaga Jarak
Menurut Anies, unjuk rasa yang digelar umat Islam beberapa bulan belakangan ini berlangsung damai. Tidak ada satu pun yang berakhir dengan kerusuhan meski aksi itu menjadi wujud kemarahan umat Islam. "Biasanya di banyak tempat, kalau marah, kumpul, hasilnya rusak,” kata Anies. “Saya mau tanya, ada enggak yang luka, kebakar, rusak? Dunia kaget lihat Jakarta. Lihat umat Islam Jakarta kaget. Di mana-mana kumpul, marah, ribut. Di Jakarta tidak."
Anies menegaskan, orang boleh menulis apa saja. Terlebih, media asing yang tidak mengetahui secara detail apa yang terjadi di Jakarta. "Tapi kami akan tetap pastikan bahwa gubernur di Jakarta adalah gubernur semuanya, menjalankan undang-undang, mengikuti konstitusi, dan insya Allah menghadirkan kedamaian," katanya.
FRISKI RIANA