Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bocah Obesitas Arya Permana Jalani Bedah Bariatrik, Apa Hasilnya

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
Arya Permana, 3 minggu setelah operasi Bariatric di RS Omni Alam Sutera, turun bobot hingga 17 kg. TEMPO/Alia F
Arya Permana, 3 minggu setelah operasi Bariatric di RS Omni Alam Sutera, turun bobot hingga 17 kg. TEMPO/Alia F
Iklan

TEMPO.CO, Tangerang - Arya Permana, anak laki-laki berusia 11 tahun dari Karawang, Jawa Barat, yang mengalami obesitas menjalani bedah bariatrik di Rumah Sakit Omni Alam Sutera. Tubuh bocah dengan berat badan 186 kilogram itu tampak agak susut dibanding setahun lalu saat gencar diberitakan di media massa.

“Sekarang sudah terlihat perubahannya, terutama di bagian leher,” kata Ade Soemantri, ayah dari Arya Permana saat konferensi pers Bedah Bariatrik: Solusi untuk Obesitas, Selasa 2 Mei 2017.

Arya menjalani operasi bariatrik gastric sleeve yang memperkecil lambungnya hingga tersisa sepertiga dari ukuran asli. Ukuran lambung yang kecil itu membatasi porsi makan, sehingga setelah operasi, Arya akan cepat merasa kenyang dan rasa lapar berkurang akibat menurunnya hormon ghrelin.

Ade menuturkan, dua minggu pascaoperasi, Arya sudah mengalami penurunan berat badan sebanyak 17 kilogram dari semula 186 kilogram menjadi 169 kilogram. Dengan penurunan yang cukup drastis tersebut, Arya kini bisa bergerak lebih aktif dan ceria. “Dulu kalau tidur pasti ngorok. Setelah operasi sudah tidak lagi,” kata Ade. “Sekarang juga sudah bisa tidur telentang, dulu tidak bisa sama sekali.”

Selain perubahan fisik, Ade menjelaskan, putranya juga mengalami perubahan perilaku. Contoh, dulu Arya kerap mengamuk jika keinginan makannya tidak dituruti. Tapi sekarang, Arya sudah mulai paham dan tidak rewel lagi soal makanan.

Ade juga berjanji menjaga gaya hidup dan pola makan Arya agar bobot tubuhnya bisa ideal dan sehat. Arya biasanya berolahraga dengan jalan kaki di sekitar rumah pada pagi dan sore, selama 6 sampai 15 menit. Pergerakannya juga kerap ditambah dengan berjalan kaki saat berangkat dan pulang sekolah.

Ade kemudian menceritakan bagaimana putranya itu mengalami obesitas. Arya lahir dengan proses persalinan dan bobotnya 3,8 kilogram. Selama usia 1 sampai 5 tahun, proses pertumbuhannya normal sebagaimana anak laki-laki pada umumnya. Namun setelah 5 tahun, kenaikan berat badan Arya kian cepat. Yang paling mengejutkan ketika berusia 9 sampai 10 tahun, berat badannya melonjak sampai 70 kilogran dalam setahun.

Dokter speasialis bedah dari Rumah Sakit Omni Alam Sutera yang menangani Arya, dr Handy Wing, Sp.B mengatakan bedah bariatrik bukan operasi kosmetik. “Bedah ini bukan untuk mencari cara agar menjadi cantik atau langsing. Tapi dilakukan jika seseorang memiliki tujuan dan niat untuk hidup sehat,” kata Handy.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bedah bariatrik yang membutuhkan biaya Rp 45 sampai 60 juta ini dilakukan dengan cara mengecilkan dan bypass lambung. Metode yang diterapkan adalah teknik laparoskopi atau minimal invasi, yaitu melalui lubang sayatan kecil berukuran 1 sentimenter sebanyak 3-4 buah.

Handy mengatakan, setelah dilakukan bedah, diharapkan pasien akan menjalani pola hidup lebih sehat dengan memperhatikan pola makan serta berolahraga. Biasanya, pasca-bedah, kondisi pasien akan dipantau hingga satu tahun ke depan, terutama mengenai pola hidupnya yang terbaca dari penurunan berat badan.

“Semua itu kembali ke pribadi masing-masing, kalau dia tidak maksimal menjalaninya paling hanya turun 10-15 kilogram saja,” ujar Handy. “Tapi kalau pasien menjalani pola hidup sehat, dia akan mendapatkan berat badan ideal.”

Obesitas atau kegemukan merupakan kondisi kelebihan lemak tubuh yang terakumulasi sehingga berdampak negatif bagi kesehatan. Seseorang dianggap kegemukan bila indeks massa tubuh atau IMT lebih dari 35. Artinya, kelebihan berat 45 kilogram di atas berat ideal untuk pria, atau 36 kilogram di atas berat badan ideal wanita. Obesitas juga meningkatkan peluang terjadinya penyakit lain, seperti diabetes, tekanan darah tinggi, gangguan napas dan jantung

ALIA FATHIYAH

Berita lainnya:
Kiat Bikin Foto Ciamik untuk Jualan Online
Punya Rekening Tabungan Lebih dari Satu Itu Bagus
Menangkap 7 Pesona dari Perempuan yang Hobi Membaca

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

2 hari lalu

Ilustrasi makanan sehat. (Canva)
7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

Kebiasaan makan yang buruk dapat berdampak negatif pada kesehatan anak. Simak 5 tips anak ajak pola makan sehat


Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

2 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

OJ Simpson meninggal setelah melawan kanker prostat. Lantas, apa jenis kanker tersebut dan siapa yang berpotensi mengalaminya?


Anak Obesitas dan Kurang Gizi Berisiko Tinggi Kekurangan Zat Besi

3 hari lalu

Ilustrasi anak obesitas/obesitas dan kesehatan. Shutterstock.com
Anak Obesitas dan Kurang Gizi Berisiko Tinggi Kekurangan Zat Besi

Kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia, suatu kondisi yang mengakibatkan kurangnya sel darah merah yang sehat.


Memahami Gangguan Saraf Papiledema, Penyebab dan Gejala

13 hari lalu

ilustrasi periksa mata (pixabay.com)
Memahami Gangguan Saraf Papiledema, Penyebab dan Gejala

Papiledema adalah pembengkakan kepala saraf kedua yang terjadi secara bersamaan antara dua mata. Cek gejalanya.


Kandungan Vitamin D yang Rendah dalam Tubuh Ada Kaitannya dengan Obesitas, Ini Penjelasannya

29 hari lalu

Ilustrasi obesitas. Shutterstock
Kandungan Vitamin D yang Rendah dalam Tubuh Ada Kaitannya dengan Obesitas, Ini Penjelasannya

Studi mengatakan ada prevalensi tinggi kekurangan vitamin D pada orang yang mengalami obesitas mungkin karena pengenceran volumetrik vitamin D.


Cukai Minuman Berpemanis Disebut Bisa Tekan Diabetes dan Obesitas

32 hari lalu

Karyawan melintas di depan lemari pendingin minuman kemasan di salah satu gerai Alfamart di Palembang, Sumatera Selatan, Kamis 20 Februari 2020. DPR menyetujui usul Menteri Keuangan untuk mengenakan cukai terhadap produk plastik yang meliputi kantong plastik hingga minuman berpemanis dalam kemasan plastik atau kemasan kecil (sachet) siap dikonsumsi. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Cukai Minuman Berpemanis Disebut Bisa Tekan Diabetes dan Obesitas

Epidemiolog Dicky Budiman menyebut bahwa cukai minuman berpemanis dapat menurunkan jumlah penderita diabetes dan obesitas.


11 Tips Cegah Obesitas dan Jaga Berat Badan Ideal

33 hari lalu

Ilustrasi obesitas. Shutterstock
11 Tips Cegah Obesitas dan Jaga Berat Badan Ideal

Obesitas bisa jadi satu cikal bakal berbagai penyakit diabetes, penyakit kardiovaskular, hipertensi dan stroke hingga kanker. Ini tips cegah obesitas.


Industri Minuman Ringan Ungkap Tantangan Sulit Pasarkan Produk Minim Kalori dan Gula

33 hari lalu

Ilustrasi minuman ringan (pixabay.com)
Industri Minuman Ringan Ungkap Tantangan Sulit Pasarkan Produk Minim Kalori dan Gula

Industri Minuman Ringan mengklaim pihaknya telah berupaya untuk menghasilkan produk-produk yang minim kalori dan gula ke masyarakat.


Cegah Obesitas dan Jaga Berat Badan Sehat dengan 11 Tips Berikut

33 hari lalu

Ilustrasi anak obesitas/obesitas dan kesehatan. Shutterstock.com
Cegah Obesitas dan Jaga Berat Badan Sehat dengan 11 Tips Berikut

Cegah Obesitas dengan cara menerapkan pola makan sehat dan gaya hidup aktif yang berkelanjutan dalam jangka panjang.


Dokter Minta Perbaiki Gaya Hidup untuk Atasi Sakit Maag

35 hari lalu

Ilustrasi maag. freepik.com
Dokter Minta Perbaiki Gaya Hidup untuk Atasi Sakit Maag

Dokter RSCM menjelaskan sakit maag bisa diatasi dengan memperbaiki gaya hidup dan menjaga berat badan.