TEMPO.CO, Jakarta - Bulan Ramadan tinggal meghitung hari. Dan berpuasa selama bulan suci itu bisa mengancam kesehatan seseorang apabila tidak disertai pola makan yang tepat. Ancaman yang mungkin terjadi termasuk kenaikan berat badan.
Guna mengontrol berat badan tersebut, cara yang bisa ditempuh adalah dengan berolahraga. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi seseorang yang berpuasa. Oleh karena itu, ada beberapa hal yang sebaiknya diperhatikan jika hendak berolahraga di bulan Ramadan.
Baca Juga:
Pada dasarnya semua jenis olahraga dapat dilakukan selama berpuasa, baik yang sifatnya ringan maupun yang berintensitas tinggi. Bagi mereka yang terbiasa melakukan olahraga berintensitas tinggi, sebaiknya kebiasaan ini tetap dilakukan.
Pertanyaan selanjutnya, kapan sebaiknya berolahraga dilakukan saat berpuasa. Yang pasti, hindarilah berolahraga pada saat siang hari. Hal ini dapat berbahaya karena bisa menyebabkan dehidrasi dan selama siang hari kita tidak bisa mendapatkan konsumsi cukup protein selama berolahraga. Tanpa protein cukup, yang terjadi bisa-bisa penguraian otot.
Oleh karena itu, sebaiknya olahraga dilakukan pada sore hari sambil menunggu berbuka puasa. Kita bisa melakukan lari-lari kecil atau bersepeda seraya menantikan adzan Maghrib. Adapun waktunya sebaiknya dilakukan selama sejam sebelum berbuka puasa.
Bagi yang ingin mengurangi lemak tubuh, olahraga kardio sangat dianjurkan. Pada waktu berbuka puasa tiba, kita dapat segera memulihkan tubuh dengan mengkonsumsi protein dan karbohidrat yang cukup. Salah satu sumber karbohidrat yang baik adalah air kelapa, pisang, atau kurma.
Waktu sebelum berbuka puasa adalah momen paling optimal untuk membentuk otot. Pasalnya, saat menjelang buka puasa kadar testosteron dalam tubuh paling tinggi.
Artikel lain:
Serba Hitam di Musim Panas, Siapa Takut?
Wanita Hamil dan Gangguan Haid Boleh Puasa, Asal?
Indikasi Puasa Sukses Menurut Kesehatan, Ini Kata Pakar