Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

2 Jenis Lapar Saat Buka Puasa

Editor

Yunia Pratiwi

image-gnews
Ilustrasi Es Teh Manis. livestrong.com
Ilustrasi Es Teh Manis. livestrong.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Beduk digebuk, azan berkumandang, waktu berbuka tiba. Apa yang kamu santap untuk sekadar membatalkan puasa? Mendoan, bakwan, semangkuk kolak, segelas es buah, dan teh manis? Jika itu semua yang Anda lahap untuk menu takjil, jangan mengeluh jika Lebaran nanti badan Anda membengkak.

Ketika berbuka, ada dua jenis lapar yang Anda rasakan. Lapar fisik dan lapar psikis. Dua jenis lapar ini muncul bersamaan saat azan magrib terdengar. Penuhilah lapar fisik Anda.

Di saat yang bersamaan, kendalikan lapar psikis. Caranya, mengudap makanan sehat lalu membuat jarak beberapa lama sebelum makan besar. Hal itu diungkapkan oleh ahli gizi Rita Ramayulis DCN, Mkes. dalam talk show “Ramadan Sehat dan Praktis Bersama Philips” di Jakarta Pusat.

“Ketika berbuka, ada dua hal penting yang harus segera Anda lakukan. Pertama, melakukan pergantian cairan dan elektrolit. Kedua, menaikkan kadar glukosa darah supaya stabil karena menjelang berbuka, kadar glukosa darah menurun,” urai Rita


Berpijak pada teladan Nabi Muhammad SAW, beliau berbuka dengan kurma basah. Kalau kurma basah susah didapat, kurma kering. Jika kurma kering susah didapat, setidaknya menyeruput air putih dulu. Dalam kajian ilmu gizi, kurma rupanya pilihan tepat untuk berbuka. Satu kurma itu mengandung tiga jenis zat gula yakni glukosa, fruktosa, dan sukrosa.

“Selain itu, kurma kaya akan serat, mikronutrien seperti betakaroten dalam bentuk vitamin A, kalium, dan potasium. Itu masih ditambah mineral dan protein,” ujar Rita. Fakta dan data ini sekaligus mematahkan asumsi yang selama ini beredar yakni “berbukalah dengan yang manis.”

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selama ini, yang manis itu diterjemahkan dengan menenggak segelas teh manis hangat atau es teh manis. Lantas, apakah segelas teh manis itu mempunyai nilai gizi setara dengan kurma? Tidak. Faktanya, dalam segelas teh manis hanya ada sukrosa.

“Tidak ada mineral, glukosa, dan fruktosa. Saat teh manis itu masuk ke dalam tubuh, kadar glukosa darah melonjak sesaat lalu turun lagi," katanya. Akibatnya, kamu merasa lelah.

Lain dengan kurma. Elemen fruktosa dan sukrosanya berfungsi mempertahankan kestabilan glukosa sampai beberapa waktu ke depan. Gula pasir tidak. Hanya menaikkan tapi tidak mempertahankannya.

TABLOIDBINTANG

Baca juga:

Ada Pergeseran Tren Busana Lebaran 2017
Tips Karier: Strategi agar Kian Produktif Saat Pusat

Ibu Menyusui Berpuasa, Perhatikan 4 Hal Ini pada Bayi



Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


7 Manfaat Makan Buah Semangka bagi Kesehatan Tubuh

2 hari lalu

Ilustrasi Semangka
7 Manfaat Makan Buah Semangka bagi Kesehatan Tubuh

Semangka menjadi buah yang pas sebagai pilihan di bulan Ramadhan. Pada kondisi tubuh yang mengalami dehidrasi, buah ini menjaga kesehatan dan keseimbangan nutrisi.


Benarkah Kolesterol Tinggi Bisa Menimbulkan Rasa lelah?

5 hari lalu

Ilustrasi kolesterol. Shutterstock
Benarkah Kolesterol Tinggi Bisa Menimbulkan Rasa lelah?

Tingginya tingkat kolesterol biasanya dibarengi dengan gejala yang meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan masalah kesehatan lainnya.


5 Manfaat Minum Air Kelapa Hijau saat Berbuka Puasa

9 hari lalu

Ilustrasi kelapa muda (Pixabay.com)
5 Manfaat Minum Air Kelapa Hijau saat Berbuka Puasa

Tidak hanya segar, air kelapa hijau juga memiliki sejumlah manfaat yang signifikan bagi kesehatan tubuh.


6 Bahaya Konsumsi Santan secara Berlebihan

9 hari lalu

Ilustrasi santan kelapa. shutterstock.com
6 Bahaya Konsumsi Santan secara Berlebihan

Penting untuk menyadari bahwa santan juga memiliki sejumlah bahaya yang perlu diwaspadai, terutama jika dikonsumsi secara berlebihan.


Penelitian Menunjukkan: Banyak Penyakit yang Bisa Timbul karena Kurang Tidur

12 hari lalu

Ilustrasi tidur. Pixabay
Penelitian Menunjukkan: Banyak Penyakit yang Bisa Timbul karena Kurang Tidur

Kekurangan waktu tidur akan menyebabkan tubuh seseorang mengalami beberapa masalah. Apa saja?


5 Manfaat Mengurangi Konsumsi Gula bagi Tubuh

12 hari lalu

Ilustrasi gula di dalam wadah. Foto: Freepik.com
5 Manfaat Mengurangi Konsumsi Gula bagi Tubuh

Mengurangi konsumsi gula dapat memberikan dampak yang baik untuk tubuh. Apa saja?


Ketahui Suhu AC untuk Bayi yang Ideal Berdasarkan Usianya

15 hari lalu

Suhu AC untuk bayi perlu disesuaikan sesuai dengan usianya. Hal ini agar suhu tidak terlalu dingin atau panas. Berikut ini informasinya. Foto: Canva
Ketahui Suhu AC untuk Bayi yang Ideal Berdasarkan Usianya

Suhu AC untuk bayi perlu disesuaikan sesuai dengan usianya. Hal ini agar suhu tidak terlalu dingin atau panas. Berikut ini informasinya.


5 Manfaat Makan Pepaya

15 hari lalu

Ilustrasi buah pepaya. Unsplash.com/Pranjall Kumar
5 Manfaat Makan Pepaya

Pepaya mengandung berbagai nutrisi dan bermanfaat bagi kesehatan. Apa saja?


Bolehkah Makan Gorengan Saat Berbuka Puasa? Ini Penjelasannya

16 hari lalu

Bolehkah makan gorengan saat berbuka puasa? Jawabannya adalah boleh, namun tetap mempertimbangkan asupannya. Ini penjelasan lengkapnya. Foto: Canva
Bolehkah Makan Gorengan Saat Berbuka Puasa? Ini Penjelasannya

Bolehkah makan gorengan saat berbuka puasa? Jawabannya adalah boleh, namun tetap mempertimbangkan asupannya. Ini penjelasan lengkapnya.


Benarkah Olahraga Berlebihan Bisa Menyebabkan Disfungsi Ereksi?

20 hari lalu

ilustrasi olahraga treadmill (pixabay.com)
Benarkah Olahraga Berlebihan Bisa Menyebabkan Disfungsi Ereksi?

Meski dapat meningkatkan risiko kesehatan tertentu, namun olahraga berlebihan tidak menyebabkan impoten atau disfungsi ereksi (DE).