TEMPO.CO, Jakarta -Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mengungkapkan bahwa perubahan komposisi konsorsium kereta cepat Jakarta Bandung mungkin terjadi. Bahkan hal itu tengah dikaji.
"Sedang kami kaji. Mungkin minggu depan sudah ada jawabannya," ujar Luhut saat dicegat di kompleks Istana Kepresidenan, Rabu, 26 Juli 2017.
Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta agar perubahan investasi atau komposisi konsorsium kereta cepat Jakarta Bandung dikaji. Sebab menurut Jokowi, porsi dari Indonesia terlalu besar yaitu 60:40.
Menurut Jokowi, komposisi 10:90 perlu dipertimbangkan. Sebabnya, hal itu terlalu besar risikonya bagi Indonesia dibandingkan komposisi 60:40. Apalagi, proyek dibangun di Indonesia.
Luhut melanjutkan bahwa bukan hanya kajian yang akan dilakukan dalam waktu dekat, tapi negosiasi soal proyek kereta cepat dengan Tiongkok. Dan itu akan dilakukan oleh Menteri BUMN Rini Soemarno.
"Kita lihat minggu depan. Minggu depan nanti Menteri BUMN laporan ke Presiden Joko Widodo. Nanti Jokowi evaluasi kajian yang ada, baru kemudian memutuskan (perubahan komposisi)," ujar Luhut mengakhiri.
ISTMAN MP