Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Antibiotik Harus Dihabiskan, Fakta atau Salah Kaprah?

Editor

Susandijani

image-gnews
sxc.hu
sxc.hu
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Setiap kali kita mendapat antibiotik dari dokter pasti disertai pesan "habiskan". Konon, bila tidak dihabiskan akan menyebabkan bakteri tak lagi mempan dibasmi dengan obat tersebut.

Sudah lama pesan untuk menghabiskan antibiotik dianggap sebagai dogma belaka. Menurut sebuah artikel yang dimuat di jurnal The BMJ pada 26 Juli 2017, saran tersebut tidak benar. (baca :Vaksin Penyebab Autisme? Itu Rumor)

"Kita diajarkan untuk menghabiskan obat itu, tapi sekarang pemikiran itu dianggap salah," jelas Dr. Martin Llewelyn, pengajar jurusan penyakit infeksi di Sekolah Kedokteran Brighton dan Sussex, Inggris.

Menurutnya, pemikiran mengenai penghentian meminum antibiotik bisa menyebabkan bakteri kebal tak didukung oleh bukti ilmiah. Lebih dari itu, menyuruh orang menghabiskan antibiotik sepanjang waktu justru akan mengakibatkan kebal bakteri secara luas karena proses mengkonsumsi antibiotik yang terlalu lama dari yang seharusnya itulah yang membuat bakteri kebal.

Sebenarnya, teori aslinya seperti ini: Mengatasi infeksi bakteri dengan antibiotik membunuh bakteri itu, tapi butuh waktu seminggu atau lebih untuk menuntaskannya. Jika pengobatan dihentikan lebih awal, kita hanya membunuh bakteri yang lebh lemah, yang paling mudah dibasmi dengan antibiotik. Yang tersisa adalah bakteri yang lebih kuat, yang baru bisa dibasmi bila pengobatan terus dilakukan. Tapi bila antibitoik tak lagi diminum, bakteri kuat tersebut akan berkembang biak turun temurun dan selanjutnya infeksi semakin parah. (baca:Workplace Facebook, Solusi Komunikasi Internal di Tempat Kerja)

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Di satu sisi, teori itu ada benarnya. Bakteri yang bertahan dari pembantaian antibiotik dengan cepat berkembang biak dan melewati pembasmian yang membuat mereka kebal terhadap antibiotik. Akan tetapi, para pakar penyakit infeksi sudah mengetahui setidaknya selama dua dekade bahwa ada kelamahan dari teori tersebut.

Kebanyakan pakar setuju kalau penggunaan antibiotik yang semakin luas, baik pada manusia maupun hewan, menyebabkan tekanan untuk berevolusi pada bakteri dan beradaptasi dengan antibiotik semakin besar dan itulah yang membuat mereka menjadi kebal.

"Memberi resep boleh-boleh saja dan setidaknya memberi fleksibilitas dalam pembahasan antara pasien dan dokter mengenai kapan antibiotik harus berhenti diminum, mungkin ketika pasien sudah diperiksa lagi, atau mendapatkan hasil tes tertentu, atau kondisinya sudah membaik selama beberapa waktu," ujar Llewelyn kepada Live Science.(baca:6 Alasan Mengapa Pisang Tak Cocok Dimakan Saat Perut Kosong)

PIPIT

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

2 hari lalu

Ilustrasi wanita bahagia. Unsplash.com
Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.


7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

3 hari lalu

Ilustrasi kucing (Pixabay)
7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

Dehidrasi terjadi ketika kucing kehilangan lebih banyak cairan dari yang mereka konsumsi.


Jadi Makanan Khas Lebaran, Ketahui Kandungan Nutrisi dan Manfaat Hati Ayam dalam Sambal Goreng Kentang Ati

10 hari lalu

Menu sambal goreng hati sapi. shutterstock.com
Jadi Makanan Khas Lebaran, Ketahui Kandungan Nutrisi dan Manfaat Hati Ayam dalam Sambal Goreng Kentang Ati

Hati ayam dalam sambal goreng kentang ati, makan khas ketika lebaran, ternyata memiliki manfaat kesehatan. Apa saja?


Hari Kesehatan Sedunia, Akses Pelayanan Bermutu Masih Jadi Harapan

11 hari lalu

Ilustrasi protokol kesehatan / menjaga jarak atau memakai masker. ANTARA FOTO/FB Anggoro
Hari Kesehatan Sedunia, Akses Pelayanan Bermutu Masih Jadi Harapan

Hari Kesehatan Sedunia 2024, diharapkan terwujudnya kesehatan bagi semua agar mendapat akses pelayanan kesehatan bermutu.


Bawa Balita saat Mudik? Perhatian Tips Ini Demi Kesehatannya

12 hari lalu

Ilustrasi balita mudik. shutterstock.com
Bawa Balita saat Mudik? Perhatian Tips Ini Demi Kesehatannya

Pakar kesehatan mengingatkan orang tua untuk memperhatikan daya tahan tubuh balita saat mudik mengingat kondisi cuaca yang sedang tak baik.


Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

12 hari lalu

Ilustrasi label lolos uji keamanan pangan pada kemasan air minum dalam kemasan.
Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

Pakar mengingatkan bahaya kandungan senyawa bromat yang banyak terbentuk saat Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).


Operasi Hernia Benjamin Netanyahu Berjalan Sukses

18 hari lalu

Benjamin Netanyahu. [Middle East Monitor]
Operasi Hernia Benjamin Netanyahu Berjalan Sukses

Tim dokter dan kantor Perdana Menteri Israel mengumumkan operasi hernia yang dijalani Benjamin Netanyahu berjalan sukses.


Tips Makan Enak tanpa Khawatir Masalah Pencernaan Saat Lebaran

18 hari lalu

Hidangan lebaran. ANTARANEWS
Tips Makan Enak tanpa Khawatir Masalah Pencernaan Saat Lebaran

Dokter spesialis penyakit dalam memberikan tips agar tetap bisa makan enak saat lebaran tanpa menimbulkan masalah pencernaan.


7 Manfaat Makan Buah Semangka bagi Kesehatan Tubuh

24 hari lalu

Ilustrasi Semangka
7 Manfaat Makan Buah Semangka bagi Kesehatan Tubuh

Semangka menjadi buah yang pas sebagai pilihan di bulan Ramadhan. Pada kondisi tubuh yang mengalami dehidrasi, buah ini menjaga kesehatan dan keseimbangan nutrisi.


Benarkah Kolesterol Tinggi Bisa Menimbulkan Rasa lelah?

26 hari lalu

Ilustrasi kolesterol. Shutterstock
Benarkah Kolesterol Tinggi Bisa Menimbulkan Rasa lelah?

Tingginya tingkat kolesterol biasanya dibarengi dengan gejala yang meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan masalah kesehatan lainnya.