TEMPO.CO, Jakarta -Ikut memeriahkan perayaan ulang tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke-72, Galeri Hadiprana, Kemang memamerkan karya 72 seniman. Dalam tajuk Colourful Indonesia, karya para seniman dari berbagai kota di Indonesia ini dipajang di ruang galeri lantai 1 dan lantai 3 galeri yang berdiri sejak 1962 tersebut. Karya ini dapat dinikmati mulai 29 Juli-29 Agustus 2017.
“Karyanya beragam tentang Indonesia dari seniman muda hingga yang senior,” ujar Puri Hadiprana, pendiri Hadiprana Art Centre.
Selain menghadirkan karya para seniman dewasa ini, galeri ini juga menghadirkan karya murid-murid yang belajar melukis. Mereka melukis sesuatu yang menggambarkan Indonesia dalam adat di 34 provinsi di Indonesia. Selain itu, dipajang pula karya istimewa para murid autis yang juga melukis sebagai terapi.
“Mereka mengaplikasikan cat dan menggoreskannya di kursi dan meja,” ujar Puri lagi. Karya murid-murid autis ini dipajang di bagian foyer depan, ditata cukup artistic dengan kelambu putih menyelubungi karya 10 anak ini.
Selain Galeri Hadiprana, pameran seni rupa juga digelar di Dia.Lo.Gue dan Edwin’s Gallery. Mereka menyemarakkan rangkaian peringatan ulang tahun kemerdekaan dalam tajuk yang digelar Paguyuban Keluarga Kemang dalam Kemang Creative Fair.
Puri juga menjelaskan dalam Kemang Creative Fair ini diikuti oleh para pelaku seni dan industri seni di Kemang yang terdiri dari butik, galeri, restoran, tempat belanja. “Paguyuban sudah mempunyai 50 anggota, tetapi baru 17 anggota yang berpartisipasi dalam acara yang pertama digelar ini,”ujar Puri.
Engel Tanzil, pemilik Dia. Lo. Gue juga menyatakan acara ini dihelat selama sebulan penuh. Kemang Creative Fair ini digelar di banyak lokasi di Kemang dengan kegiatan yang berbeda. “Mulai dari pameran seni rupa, desain dan interior, kerajinan tangan, fashion, talkshow, kuliner dan juga workshop,” ujarnya.
Puri dan Engel menjelaskan acara ini digelar atas inisiatif paguyuban keluarga yang tinggal dan mempunyai usaha di Kemang. “Kami berharap Kemang ini menjadi tujuan wisata seni budaya dan kreativitas baru di Jakarta.”DIAN YULIASTUTI
