TEMPO.CO, Jakarta - Kontraksi palsu pernah diunggah Acha Septriasa dalam akun Instagramnya sebelum melahirkan 20 September 2017.
"Sudah mendekati due date, nervous dan excited jadi satu. Sempet panik karena kontraksi, aku fikir akan lahiran. Setelah baca-baca di website Lactamil, ternyata itu hanya kontraksi palsu," tulis Acha Septriasa dalam akun Instagramnya.
Memasuki tahap akhir persalinan, memang akan muncul kontraksi seperti jam tubuh yang menandakan bahwa Anda akan segera melahirkan. Namun, tidak semua kontraksi yang dirasakan itu pertanda sang buah hati akan lahir. Baca:Pemicu Gangguan Jiwa pada Pekerja, Wanita dan Pria Berbeda
Sebab, ada yang namanya kontraksi palus atau kontraksi Braxton-Hicks. Apa itu? Dilansir dalam laman Healthline, Steven Kim, MD, menjelaskan secara medis, kontraksi Braxton-Hicks disebut juga kontraksi palsu, memberi sensasi palsu bahwa Anda mengalami kontraksi yang nyata. "Meskipun hal itu bisa menipiskan serviks, pembukaan rahim, tapi pada akhirnya tidak akan melahirkan," kata Steven.
Menurut Steven, kontraksi ini biasanya dimulai pada trimester ketiga kehamilan. Mereka akan datang dari waktu ke waktu, sering di siang atau sore hari, dan terutama setelah Anda melakukan hari yang aktif. "Anda tidak akan melihat adanya pola nyata, namun kontraksi mungkin akan semakin sering mendekati hari perkiraan lahir buah hati Anda," ujarnya.
Steven menjelaskan, saat kontraksi Braxton-Hicks melonjak, Anda akan merasakan pengencangan di bagian perut. "Biasanya tidak menyakitkan, tapi bisa juga (menyakitkan)," kata dia. Baca:Fotografi: 9 Jurus Sukses Merekam Tingkah Manusia
Berikut tanda-tandanya, jika Anda mengalami kontraksi palsu atau kontraksi Braxton-Hicks:
1. kontraksi yang datang dan pergi.
2. kontraksi tidak menjadi lebih kuat atau lebih dekat (antara kontraksi ke kontraksi berikutnya).
3. kontraksi yang hilang saat Anda mengubah posisi atau mengosongkan kandung kemih Anda.
HEALTHLINE | AFRILIA SURYANIS