Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pemerintah Berharap UU Politik Segera Disahkan

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta:Pemerintah berharap undang-undang bidang politik dapat segera disahkan pada akhir tahun ini. Hal itu penting agar persipan penyelenggaraan pemilu dapat dilaksanakan sedini mungkin. Demikian ditegaskan Menko Polkam Susilo Bambang Yudhoyono dan Menkeh HAM Yusril Ihza Mahendra usai menghadiri pemaparan mengenai perubahan undang-undang politik di Istana Negara Jakarta, Rabu (20/3). Seperti diketahui, beberapa anggota kabinet beserta Presiden Megawati dan Wapres Hamzah Haz menghadiri rapat terbatas yang khusus menyimak pemaparan Menteri Dalam Negeri Hari Sabarno mengenai RUU bidang politik. Ketiga rancangan yang dibahas adalah RUU tentang pemilu, RUU tentang parpol dan RUU susunan dan kedudukan lembaga permusyawaratan dan perwakilan. Dalam kesempatan itu Mendagri memaparkan konsep RUU yang akan diajukan pemerintah kepada DPR. Selain Hari Sabarno, rapat itu dihadiri Menko Polkam Susilo Bambang Yudhoyono, Menteri Kehakiman dan HAM Yusril Ihza Mahendra, Menteri Pertahanan Matori Abdul Djalil, Panglima TNI Laksamana Widodo. Menurut Yudhoyono, jika diperkirakan pemilu mendatang dilaksanakan pada Juni 2004, maka sekitar setahun sebelumnya semua pihak terkait, terutama pemerintah, harus sudah siap mengikuti pemilu itu. Selain itu, dari jangka waktu tersebut, KPU maupun partai-partai politik yang akan mengikuti pemilu juga memerlukan waktu untuk persiapan serta sosialisasi ke masyarakat. Untuk itu, proses sosialisasi membutuhkan waktu sekitar enam bulan. Jadi, total waktu yang dibutuhkan untuk penyelenggaraan pemilu tahun 2004 pasca pengesahan UU bidang politik itu adalah sekitar satu setengah tahun. Karena itu, sebaiknya ketiga UU bidang politik itu dapat ditetapkan pada sidang tahunan MPR pada Agustus atau Nopember mendatang. Dalam sidang tahunan tersebut diharapkan Majelis telah memastikan wujud amandemen UUD 1945, khususnya menyangkut tata cara pemilihan presiden dan wakil presiden, posisi dewan perwakilan daerah dan lain-lain. Menko Polkam menuturkan, rapat juga membahas mengenai pembiayaan pemilu. Menurut dia, pemerintah ingin biaya pemilu dapat digunakan seefisien mungkin. Karena Indonesia belum sepenuhnya keluar dari krisis ekonomi. “Jadi jangan terjadi pemborosan yang tidak perlu, namun memang cukup untuk menyelenggarakan pemilu,” tegasnya. Karena itu, ada dua pilihan dalam penyelenggaraan pemilu. Di satu sisi pemilihan anggota DPRD, DPR serta pemilihan anggota DPD maupun pemilihan presiden dan wakil presiden dapat dilakukan secara serentak. Alternatif lain, ketiga macam pemilihan itu dapat juga dipisah penyelenggaraannya. “Pemilihan DPR dan DPRD itu satu tahapan, kemudian tahapan yang lain adalah pemilihan DPD serta presiden dan wakil presiden. Pemerintah memperkirakan terdapat sejumlah materi dalam rancangan undang-undang tersebut yang akan mengundang debat politik yang keras dan alot. Mengenai masalah itu Menko Polkam mengakui sudah berkonsultasi secara informal dengan para pimpinan fraksi di DPR. Materi yang diduga akan mengundang perdebatan alot itu, kata dia, seperti masalah electoral treshold, ketentuan keikutsertaan sebuah parpol dalam pemilu dan sebagainya. Namun demikian, pada intinya pemerintah menginginkan proses pembahasan tetap dilakukan secara demokratis dan juga logis. Karena, tegas Yudhoyono, sesuai dengan keinginan rakyat, pemerintah mengidamkan pemilu 2004 mendatang dapat lebih baik dari pemilu 1999 lalu. Menko Polkam menbandingkan, dalam penyelenggaraan pemilu 1999 Indonesia telah memperoleh pujian maupun penghargaan dari masyarakat dari dalam maupun luar negeri. Padahal saat itu konsep pemilu belum sempurna. Jadi, pemilu mendatang seharusnya dapat lebih baik lagi. (Dara/Dede – Tempo News Room)
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

KASN Ingatkan ASN Tak Terlibat Politik Praktis di Pilkada 2024, Begini Aturannya

13 menit lalu

Ilustrasi PNS atau ASN. Shutterstock
KASN Ingatkan ASN Tak Terlibat Politik Praktis di Pilkada 2024, Begini Aturannya

KASN menyebut ASN masih berpotensi melanggar netralitas di Pilkada 2024.


Cara Mendaftar Sebagai Penerima LPG 3 Kg Bersubsidi

42 menit lalu

Agen gas tengah melayani pembeli gas LPG ukuran 3 kg dengan menunjukkan KTP di kawasan Pasar Rebo, Jakarta, Kamis, 25 Januari 2024. Pemerintah terus mencari berbagai skenario untuk mengatur secara ketat pendistribusian gas elpiji bersubsidi atau LPG 3kg.  TEMPO/Tony Hartawan
Cara Mendaftar Sebagai Penerima LPG 3 Kg Bersubsidi

Bagi masyarakat yang belum terdaftar sebagai pembeli LPG 3 kg harus menunjukkan KTP dan Kartu Keluarga (KK) di pangkalan atau penyalur resmi.


Tim Piala Thomas dan Piala Uber Indonesia Jalani Latihan Perdana, Simak Kondisi Terkini Para Atlet

44 menit lalu

Pasangan ganda putra Indonesia Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin jelang Piala Tjomas-Uber 2024 di Chengdu, China, Kamis (25/4/2024). (ANTARA/HO/PP PBSI)
Tim Piala Thomas dan Piala Uber Indonesia Jalani Latihan Perdana, Simak Kondisi Terkini Para Atlet

Tim bulu tangkis Piala Thomas dan Piala Uber Indonesia menggelar latihan perdana di Chengdu Hi Tech Zone Sports Center Gymnasium.


Skenario Gol Cepat Bisa Jadi Penentu Hasil Laga Timnas Indonesia vs Korea Selatan di Piala Asia U-23

1 jam lalu

Duel Timnas U-23 Korea Selatan vs Indonesia akan tersaji pada babak perempat final Piala Asia U-23 2024. Doc. AFC.
Skenario Gol Cepat Bisa Jadi Penentu Hasil Laga Timnas Indonesia vs Korea Selatan di Piala Asia U-23

Peri Sandria mengatakan gol cepat bisa menentukan hasil laga perempat final Piala Asia U-23 2024 antara Timnas U-23 Indonesia vs Korea Selatan.


Pengaruh Ras dan Keturunan pada Alergi Anak

1 jam lalu

Ilustrasi anak alergi. fearlessparent.org
Pengaruh Ras dan Keturunan pada Alergi Anak

Ada beberapa faktor yang ikut mempengaruhi terjadinya alergi pada anak selain alergen, termasuk ras dan keturunan.


USU Adakan Seleksi Mandiri Menggunakan Skor UTBK: Jadwal, Aturan, Hingga Pendaftaran

1 jam lalu

Para peserta yang melaksanakan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) 2023 di kampus Universitas Sumatera Utara (USU). ANTARA/HO-Humas USU
USU Adakan Seleksi Mandiri Menggunakan Skor UTBK: Jadwal, Aturan, Hingga Pendaftaran

Meskipun jadwal pendaftaran Seleksi Mandiri masih belum dibuka, pada tahun 2023 sekitar bulan Juli USU sudah melaksanakan UTBK.


IDAI Anjurkan Pemberian Parasetamol Anak Saat Demam Suhunya 38 Derajat ke Atas, Alasannya?

1 jam lalu

Ilustrasi anak demam. webmd.com
IDAI Anjurkan Pemberian Parasetamol Anak Saat Demam Suhunya 38 Derajat ke Atas, Alasannya?

Hal ini karena saat anak mengalami kenaikan suhu tubuh saat demam sebenarnya sistem imun sedang memerangi virus dan bakteri.


Rekap Hasil, Top Skor, Klasemen Liga 1: Persib Bandung Menang, Arema FC Kalahkan PSM Makassar 3-2

1 jam lalu

Logo BRI Liga 1 2023-2024.
Rekap Hasil, Top Skor, Klasemen Liga 1: Persib Bandung Menang, Arema FC Kalahkan PSM Makassar 3-2

Arema FC berhasil memetik kemenangan dramatis saat menjamu PSM Makassar pada pekan ke-33 Liga 1.


Sinopsis Serial Baby Reindeer, Kisah Nyata Sang Pemeran Utama Diteror Stalker

1 jam lalu

Baby Reindeer. Dok. Netflix
Sinopsis Serial Baby Reindeer, Kisah Nyata Sang Pemeran Utama Diteror Stalker

Baby Reindeer adalah kisah nyata yang pernah dialami Richard Gadd, penulis sekaligus pemeran utama dalam serial tersebut.


Golkar Lebih Mendorong Ridwan Kamil Maju di Pilkada Jabar daripada Jakarta, Apa Alasannya?

1 jam lalu

Politikus Golkar Ridwan Kamil dipanggil Presiden Joko Widodo atau Jokowi ke Istana Negara, pada Selasa, 12 Desember 2023. TEMPO/Daniel A. Fajri
Golkar Lebih Mendorong Ridwan Kamil Maju di Pilkada Jabar daripada Jakarta, Apa Alasannya?

Jika Ridwan Kamil maju di Pilkada Jabar, Golkar akan berfokus pada pencalonan Ahmad Zaki Iskandar dan Erwin Aksa di Jakarta.