FSMSB merupakan aliansi beberapa organisasi Islam seperti Yayasan Alzikri, Serikat Tasawaf Islamic Center Asia Tenggara, Hidayatullah, dan Forum Studi Islam dari Universitas Negeri Padang, Universitas Bung Hatta,dan Sekolah Tinggi Agama Islam Padang. Para pengunjuk rasa menyebarkan ratusan selebaran. Seperti di Jalan Veteran, mereka menyetop mobil dan angkutan kota kemudian memberikan selebaran tersebut. Isi selebaran di antaranya berbunyi Cintai Produk dalam Negeri Kurangi Produk USA-ang. Ada pula yang berbunyi, Dalam situasi ekonomi sekarang ini sudah semestinya bangsa Indonesia mencintai produk dalam negeri. Ditambah lagi seruan, Karena arogansi pemerintah Amerika Serikat telah nyata terjadi terhadap umat Islam, maka sepantasnya kita tidak mengkonsumsi produk mereka.
Aktivis FSMSB juuga mendatangi DPRD Sumatera Barat. Di hadapan Wakil Ketua DPRD, Syahrial, dan anggota Komisi A, Moestamir Makmur, mereka menegaskan aksi boikot tersebut. Kami meminta anggota dewan mendukung, ujar Ketua FSMSB Kasim Effendi. Ia menuturkan, beberapa hari lalu FSMSB berencana melakukan sweeping produk Amerika di Sumatera Barat. Tapi, karena pertimbangan banyak pihak yang dirugikan, rencana tersebut dibatalkan. Sebai gantinya, mereka menggalang kampanye pemboikotan. "Aksi ini sebagai aksi balasan terhadap serangan Amerika ke Afganistan," katanya.
Apa alasan fundamental dari aksi tersebut? Menurut Kasim, kampenye boikot akan punya arti penting bagi upaya melumpuhkan sendi-sendi perekonomian Amerika sehingga bisa lagi membiayai produksi senjata perang. Pemboikotan itu juga berlaku bagi film-film produksi Amerika seperti dari industri film Hollywod. "Dengan memboikot film Amerika, yang rugi hanya pengusaha bioskop. Lagipula, film Amerika cenderung merusak generasi muda," katanya. (Febrianti)