Menurut Hardi organisasi ASWJ sifatnya independen dan tidak mempunyai hubungan baik struktural ataupun hierarkis dengan organisasi di manapun. Termasuk jaringan organisasi Al Qaidah yang disebut-sebut dikomandoi Usamah Bin Ladin. Lebih lanjut dia mengatakan satu-satunya pihak yang berhubungan langsung dengan ASWJ adalah para ulama di Yaman dan Saudi Arabia. Tetapi itu sifatnya pandangan ulama seperti Fatwa, ujar dia.
Ditanya kemungkinan bantuan itu terkait secara personal antara Jafar Umar Thalib, Panglima ASWJ, dengan Taliban, Hardi menampiknya. Hardi memang mengakui bosnya pernah berperang di Afganistan dan bertemu dengan Usamah Bin Ladin, tetapi mereka tak memiliki kesamaan pandangan]. Sejak awal Uztad Jafar berbeda idiologi dengan Usamah, dan itu prinsip sekali sehingga kami tegaskan kembali tidak ada kaitan sama sekali, ujar Hardi.
Soal dana, Hardi menyebutkan sejauh ini ASWJ hanya menerima donasi dari dalam negeri. Lagipula, laporan keuangan organisasinya terbuka sehingga setiap orang tahu siapa-siapa saja yang memberikan donasi. Sebab itulah, Hardi yakin tak ada sepeser pun bantuan dari Usamah ataupun Taliban yang mengalir ke organisasinya.Tentang hubungan kelompoknya dengan organisasi lainnya di sejumlah negara yang tergabung dalam jaringan Al-Qaidah, semisal Filipina dan Malaysia, tegas-tegas Hardi menyanggahnya. Namun sepertinya itu sebuah konspirasi yang tidak baik AS terhadap organisasi-organisasi Islam yang sedang tumbuh di Indonesia. Terlepas dari sikap pemerintah Mega seperti apa, katanya, geram.
Saat ini ASWJ sendiri sedang menggodok kebijakan dalam menyikapi serangan AS ke Afganistan. ASWJ sendiri sejauh ini belum mengeluarkan pernyataan sikap secara resmi, termasuk pengiriman orang ke Afganistan nantinya. Tetapi ini demi perjuangan umat Islam, muslim, bukan demi Taliban atau Usamah Bin Ladin, tutur dia mengingatkan. (Dede Ariwibowo)