Langkah itu diambil Gubernur sehubungan dengan permintaan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol. Sofjan Jacoeb untuk membantu mengamankan Ibukota. Aksi massa dilakukan untuk menentang serangan AS ke Afganistan dan mendesak Presiden Megawati untuk meminta pemerintah AS membatalkan serangan terhadap Afganistan. Namun, Sutiyoso tidak menyebutkan berapa jumlah anggota Tramtib dan Hansip yang akan dikerahkan.
Sutiyoso mengatakan bahwa pihak Polda Metro Jaya kewalahan menghadapi aksi massa menentang AS di sekitar kawasan Kantor Kedubes AS, karena Polda mengaku kekurangan tenaga pengaman.
Pihak Pemda sudah berkoordinasi dengan Polda Metro Jaya untuk mengantisipasi aksi massa dan mengavaluasi penanganan aksi massa sebelumnya di beberapa aset pemerintahan dan perekonomian negara asing. Kalau besok mereka akan melakukan demo besar, aparat keamanan kita kerahkan lebih besar lagi sesuai koordinasi pagi tadi, kata dia.
Sejauh ini Pemda DKI dan Polda Metro Jaya belum berencana meminta bantuan aparat keamanan dari luar ibukota. Namun demikian, koordinasi strategis telah dilakukan untuk melaksanakan penjagaan terhadap pusat ekonomi dan pemerintahan asing di Jakarta. Kita dan kekuatan Garnisum masih cukup, memadai untuk rencana besok sudah kita antisipasi termasuk memperkuat penjagaan di sentra-sentra ekonomi, ucap dia.
Untuk Jumat besok, Gubernur telah menyiapkan konsep khotbah yang menyejukkan umat agar warga Jakarta tidak melakukan tindakan yang merugikan kepentingan umum. Pegawai dan staf Pemda tidak akan diliburkan dan tetap bekerja seperti biasa sesuai dengan koordinasi pimpinan Pemda masing-masing. Pegawai Pemda tidak perlu diliburkan untuk menghadapi salat Akbar, mari kita salat di tempat kita masing-masing, kata dia. (Jhony Sitorus)