“PDIP tidak setuju pemutusan diplomatik dengan Amerika Serikat karena investor asing bakal meninggalkan Indoensia. Ribuan bahkan jutaan pekerja di Indonesia, khususnya di Jakarta, dapat kehilangan pekerjaan,” kata Ketua DPP PDIP Mangara Siahaan dengan suara berapi-api dalam pidato pembukaan Rakerda PDIP DKI Jakarta di Hotel Cempaka, Sabtu (13/10).
Pernyataan tersebut mencerminkan suara pimpinan teras DPP PDIP, lantaran Mangara tampil di forum tersebut mewakili Megawati Soekarnoputri, berkaitan dengan maraknya aksi unjuk rasa dan tuntutan gencar agar pemerintah Indonesia memutuskan hubungan diplomatik dengan Amerika Serikat. Mangara menjelaskan, PDIP memahami kondisi sosial, ekonomi dan politik negara saat ini sedang bergerak ke arah pemulihan dari krisis multidimensi. Dikatakan Siahaan, pemerintah membutuhkan investasi asing dan dukungan seluruh rakyat untuk program tersebut. “Pemutusan hubungan dengan Amerika hanya akan memperburuk kondisi negara kita di tengah ekonomi yg buruk. Mencari lapangan kerja saja susah, kok meminta pemutusan hubungan diplomatik,” tegas Siahaan
Lebih lanjut Mangara mengatakan PDIP menolak anggapan bahwa lima sampai 10 ribu massa yang menentang serangan Amerika Serikat ke Afganistan merupakan cerminan dari aspirasi seluruh rakyat Indonesia. Warga PDI P, katanya, sesuai pemliu 1999 mencapai lebih dari 1 juta pemilih. “Artinya, 1 juta warga pemilih PDIP belum bersikap terhadap tuntutan pemutusan hubungan diplomatik tersebut,” kata Mangara.
Sejauh ini PDIP belum mau ikut campur dalam aksi-aksi massa menentang Amerika Serikat. PDIP tidak akan menurunkan massa untuk mendukung atau menolak tuntutan tersebut. Pasalnya, jajaran pimpinan PDIP melihat, sejauh ini aksi-aksi massa anti-Amerika tidak menganggu jalannya pemerintahan Megawati. “Tapi, PDIP akan siap menurunkan massa jika Ibu Mega yang digoyang," tegas Mangara. (Jhony Sitorus)