Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Akhir 2003, Indonesia Harus Lepas dari IMF

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta:Pemulihan kondisi perekonomian Indonesia di tahun 2003 sedikit lebih parah daripada tahun 2002. Salah satu faktor penyebabnya adalah pemerintah terlalu patuh terhadap semua saran dan perintah International Monetery Fund (IMF). Karena itu, MPR meyarankan pada akhir tahun 2003 nanti, kita harus say good bye pada IMF, kata Ketua MPR RI sekaligus Ketua DPP PAN Amien Rais, dalam tabligh akbar menyambut pergantian tahun 2003 di Jakarta, Selasa (31/12) malam. Menurut Amien, keberadaan IMF untuk memperbaiki perekonomian Indonesia, ibarat sakit yang obatnya keliru. Katanya membantu, tetapi malah memperberat masalah ekonomi kita, katanya. Lembaga yang diplesetkan kepanjangannya menjadi Indonesia Minta Fulus ini, menurut Amien, sangat tidak becus dalam bertindak. Dalam kesempatan yang seharusnya dihadiri pula oleh ketua DPP Golkar sekaligus ketua DPR RI Akbar Tandjung ini, Amien menyatakan adanya tujuh masalah pokok yang masih melanda bangsa Indonesia, dan masih akan terus membayangi dalam tahun depan. Salah satunya, masalah penegakan hukum di Indonesia yang dinilainya masih morat-marit. Di negeri ini, hukum hanya berpihak kepada mereka yang punya uang, kekuatan dan kekuasaan, paparnya dalam tabligh akbar yang dihadiri sekitar 500 orang ini. Hal ini disebabkan antara lain karena lemahnya hukum serta para pelaku didalamnya. Banyaknya Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) juga disoroti oleh Amien sebagai suatu masalah berat. Dirinya menilai, makin hari, makin banyak terjadi KKN di Indonesia. Kalau dulu sembunyi-sembunyi, sekarang semakin terbuka, katanya menegaskan. Dia menilai, hal ini akan dapat menimbulkan masalah yaitu tidak dapat tercapainya keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Hilangnya pulau Sipadan dan Ligitan ke Malaysia juga dikatakan Amien sebagai suatu langkah mundur bagi bangsa Indonesia. Menurutnya, bagaimana Indonesia dapat menjadi negara yang dihormati dunia internasional, jika mempertahankan kedaulatannya sendiri pun tidak bisa. Amien Rais juga banyak menyoroti pemerintah yang tidak bisa memegang amanah. Seperti banyaknya aset-aset negara yang dijual secara ugal-ugalan. Misalnya kasus Indosat, dampaknya luar biasa bagi seluruh negeri. Selain itu dia juga menyayangkan sikap kurang dekatnya para pemimpin bangsa kepada Allah SWT, sehingga bangsa ini belum diberi kecerahan hingga detik ini. Saat ini ada pihak yang merayakan hari ulang tahun, berhura-hura, menghabiskan uang rakyat, dan sebagainya. Mereka lupa dengan Yang di Atas. Bagaimana tidak menjadi bangsa yang porak-poranda? katanya menandaskan. Di penghujung akhir tahun 2002 ini, Amien Rais mengajak seluruh masyarakat untuk tidak pesimis menatap masa depan bangsa, walaupun belum adanya titik terang. Mari kita songsong tahun depan dengan optimisme dan berusaha menjadikan tahun depan menjadi lebih baik lagi, katanya.(D.A Candraningrum - Tempo News Room)
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Vivo Y200i Muncul di Situs Operator China, Ini Spesifikasi yang Terungkap

43 detik lalu

vivo ekspansi bisnis ke 6 negara Eropa.
Vivo Y200i Muncul di Situs Operator China, Ini Spesifikasi yang Terungkap

Ponsel Vivo Y200i ditenagai chipset Snapdragon 4 Gen 2 yang merupakan peningkatan dari 4 Gen 1 pada Y200.


Guru Besar UI Sebut Putusan MK Jadi Ujian Indonesia sebagai Negara Hukum

2 menit lalu

Peneliti Pusat Studi Politik Hukum Kepemiluan dan Demokrasi atau PoshDem Universitas Andalas, Feri Amsari, bersama Guru Besar Antropologi Hukum Universitas Indonesia, Sulistyowati Irianto, dalam dalam Diskusi Media: Landmark Decision MK yang digelar MMD Initiative di Gado-Gado Boplo Cikini, Jumat, 19 April 2024. TEMPO/Defara
Guru Besar UI Sebut Putusan MK Jadi Ujian Indonesia sebagai Negara Hukum

Guru Besar Antropologi Hukum UI , Sulistyowati Irianto, mengatakan putusan MK soal sengketa pilpres 2024 akan menjadi landmark decision.


Pemilu India Dimulai, Narendra Modi Incar Masa Jabatan Ketiga yang Bersejarah

5 menit lalu

Seorang pria memberikan suaranya di tempat pemungutan suara di desa Nongriat, selama tahap pertama pemilu, di Shillong di negara bagian Meghalaya, India, 19 April 2024. REUTERS/Adnan Abidi
Pemilu India Dimulai, Narendra Modi Incar Masa Jabatan Ketiga yang Bersejarah

Jika menang, Narendra Modi akan menjadi perdana menteri kedua yang terpilih tiga kali berturut-turut, setelah Jawaharlal Nehru.


Ragam 'Sentilan' Pendukung Prabowo-Gibran Lewat Karangan Bunga di MK

6 menit lalu

Belasan karangan bunga dikirim ke Gedung Mahkamah Konstitusi di Jalan Merdeka Barat, Jakarta Pusat pagi ini, 19 April 2024. Karangan bunga tersebut menyatakan dukungannya terhadap paslon 02 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dalam sengketa hasil Pilpres yang tengah bergulir. TEMPO/Amelia Rahima Sari
Ragam 'Sentilan' Pendukung Prabowo-Gibran Lewat Karangan Bunga di MK

H-3 putusan sidang sengketa pilpres, pendukung Prabowo-Gibran mengirim karangan bunga ke MK yang berisikan 'sentilan'.


Sidang Promosi Doktor Ignatius Haryanto, Teliti Transformasi Digital Kompas dan Tempo

9 menit lalu

Sidang promosi doktor Ignatius Haryanto Djoewanto atas disertasi berjudul Disrupsi Digital, Journalistic Field (Arena Jurnalistik), dan Transformative Capital Kompas dan Tempo (1995-2020), di FISIP UI, Jumat, 20 April 2024. TEMPO/Intan Setiawanty
Sidang Promosi Doktor Ignatius Haryanto, Teliti Transformasi Digital Kompas dan Tempo

Ignatius Haryanto berharap disertasinya ini dapat memberikan masukan kepada para jurnalis dan media.


Dari Tumor hingga Henti Jantung, Inilah Sederet Istilah Medis yang Kerap Disalahpahami

11 menit lalu

Ilustrasi tumor mata
Dari Tumor hingga Henti Jantung, Inilah Sederet Istilah Medis yang Kerap Disalahpahami

Banyak istilah medis yang sering dipahami dengan keliru. Berikut di antaranya.


Gubernur BI Pastikan Stabilitas Rupiah Terjaga

14 menit lalu

Ilustrasi mata uang Rupiah. Brent Lewin/Bloomberg via Getty Images
Gubernur BI Pastikan Stabilitas Rupiah Terjaga

Per hari ini di Google Finance, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pukul 09.27 WIB berada pada level Rp 16.282.


Kim Sae Ron tak Jadi Tampil di Teater Dongchimi, Mengenal Pementasan Ini

17 menit lalu

Aktris Korea Selatan, Kim Sae Ron. Instagram/@ron_sae.
Kim Sae Ron tak Jadi Tampil di Teater Dongchimi, Mengenal Pementasan Ini

Kim Sae Ron mengundurkan diri sebagai pemain teater Dongchimi, karena masalah kesehatan


KPK akan Periksa Bupati Sidoarjo Hari Ini, Minta Gus Mudhlor Kooperatif

18 menit lalu

Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali melakukan orasi di parkir selatan Ponpes Bumi Sholawat, Tulangan, Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis 1 Februari 2024. ANTARA FOTO/Umarul Faruq
KPK akan Periksa Bupati Sidoarjo Hari Ini, Minta Gus Mudhlor Kooperatif

KPK rencananya memeriksa Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali alias Gus Muhdlor sebagai tersangka korupsi hari ini


Perhatikan Jumlah Tanduk Kambing di Atap Rumah Limas Palembang, Ini Filosofinya yang Penuh Makna

22 menit lalu

Pada bagian atap Rumah Limas terdapat ornamen menyerupai tanduk kambing dengan jumlah beragam. Jumlah tersebut melambangkan manusia dan Islam. TEMPO/Parliza Hendrawan
Perhatikan Jumlah Tanduk Kambing di Atap Rumah Limas Palembang, Ini Filosofinya yang Penuh Makna

Rumah Limas dibangun dengan perencanaan matang dan penuh dengan pesan moral dan filosofi yang dapat diambil hikmahnya. Salah satunya, di bagian atap rumah Limas terdapat ornamen menyerupai tanduk kambing dengan jumlah beragam.