Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta:Bank Indonesia (BI) mengatakan nilai tukar rupiah pada 2002 berpotensi menguat. Gubernur BI, Syahril Sabirin, Jakarta, Selasa (15/1) sore, mengatakan, “Perkiraan ini berdasarkan tekanan depresiasi rupiah cenderung berkurang.” Kenaikan ini, kata Syahril, karena tekanan politik tidak seberat tahun 2001. Penguatan nilai rupiah, secara signifikan, akan terjadi mulai Agustus mendatang. ”Proyeksi ini akan lebih optimis apabila dalam waktu dekat terdapat kemajuan dalam pelaksanaan program-program ekonomi pemerintah,” katanya. Kemajuan ini ini seperti kemajuan dalam penjualan aset oleh BPPN dan privatisasi BUMN. Ia mengatakan inflasi pada 2002 akan dipengaruhi oleh kenaikan harga bahan bakar minyak, tarif dasar lisrik, dan cukai rokok. Jika ekspor dan investasi dapat ditingkatkan dan program restrukturisasi perbankan berjalan sesuai dengan harapan, katanya, BI memperkirakan pertumbuhan ekonomi 2002 dapat mencapai 3,5 sampai 4 persen. BI juga menetapkan sasaran laju inflasi IHK sebesar 9 sampai 10 persen. (Ebnu Yufriadi-Tempo News Room)
Iklan
