Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta:Empat tersangka pelaku yang berperan sebagai penggambar dalam aksi perampokan yang menewaskan istri Sekretaris Jendral (Sekjen) Departemen Keuangan, Wisnani Safitri (47), berhasil dibekuk petugas, Selasa (28/1) pagi. Sementara itu, jenazah Wisnani akhirnya dimakamkan di Taman Pemakaman Umum Penggilingan Jalan Layur, Jakarta Timur, Selasa (28/1) siang. Kepala Polisi Sektor (Kapolsek) Pulogadung, Komisaris Syamsulrizal yang ditemui Tempo News Room di sekitar areal pemakaman menjelaskan bahwa keempat tersangka diringkus petugas gabungan dari Polsek Pulogadung dan Polres Jakarta Timur di dua tempat terpisah. Dua pelaku ditangkap di perumahan di Pondok Gede dan dua lainnya di kawasan Cimanggis, Bogor, Jawa barat. Keempat pelaku diringkus sekitar pukul 03.00 WIB. Dari keempat pelaku yang telah ditangkap, diketahui bahwa seluruh komplotan berjumlah enam orang. Dua lainnya kini masih terus diburu hingga ke Surabaya, Jawa Timur. Dari keterangan para saksi yang kami kumpulkan, empat orang yang tertangkap berperan sebagai penggambar di sekitar lokasi bank. Sedang dua yang masih kita kejar adalah para eksekutornya, kata Syamsurizal. Syamsurizal belum bersedia mengungkapkan identitas dari para tersangka tersebut. Dia menjanjikan informasi lengkap, segera setelah dua pelaku lain ditangkap. Sementara itu, barang bukti yang disita polisi hingga saat ini berupa sebuah mobil kijang kapsul B2021 ZI dan sebuah motor Yamaha RX King tanpa nomor polisi. Disamping itu disita pula uang tunai senilai Rp.1,75 juta. Tentang uang tersebut, Kapolsek mengatakan, Uang itu hasil pembagian. Tapi kami masih belum tahu berapa total uang yang dibawa kabur. Sementara itu, proses pemakaman Wisnani diikuti oleh ratusan pelayat. Proses yang dimulai sekitar pukul 12.00 WIB dan berakhir dua jam kemudian itu dihadiri pula oleh sejumlah pejabat maupun mantan pejabat seperti Menteri Keuangan Boediono, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Purnomo Yusgiantoro dan mantan menteri keuangan, Marie Muhammad. Seusai pemakaman, pihak keluarga menolak memberi keterangan kepada pers. (Wuragil-Tempo News Room)
Iklan
