Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Majelis Rektor PTN Desak Realisasi 20 Persen Anggaran Pendidikan

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Makassar:Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI) mendesak pemerintah untuk merealisasikan anggaran pendidikan di Indonesia sebesar 20 persen dari APBN dan ABPD. Sehingga kualitas pendidikan bisa ditingkatkan demi menjamin martabat bangsa. Desakan tersebut merupakan salah satu rekomendasi pertemuan MRPTNI di Makasssr, Sulawesi Selatan (Sulsel), Ahad (2/2). Pertemuan itu sendiri dihadiri 54 Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan 17 Politeknik seluruh Indonesia. Rekomendasi lainnya antara lain, pemerintah didesak untuk segera melakukan penertiban terhadap perguruan tinggi yang memperjualbelikan gelar akademik. Koordinator MRPTNI, Prof. Soegiono, mengemukakan bahwa jatah Perguruan Tinggi dari keseluruhan alokasi anggaran pendidikan nasional masih sangat minim, yaitu sebesar Rp 4 triliun. Jumlah tersebut dianggap masih sangat kecil untuk menjalankan proses pendidikan. Itu (anggaran pendidikan) sangat kecil sekali dan jauh dari anggaran pendidikan nasional, katanya. Soegiono juga mengakui, minimnya anggaran tersebut menjadi salah satu faktor penyebab rendahnya kualitas pendidikan nasional. Penyebabnya lainnya, sejumlah perguruan tinggi masih lebih mengedepankan kepentingan bisnis. Bahkan ada yang cukup bangga mengejar gelar akademik. Oleh karena itu, MRPTNI juga merekomendasikan, agar pemerintah segera melakukan penertiban terhadap perguruan tinggi yang memperjualbelikan gelar akademik. Di mata Soegiono, diperlukan pergeseran paradigam untuk meningkatkan kualitas lulusan PTN. Taruhlah, reorientasi kebijakan pendidikan ke arah student based oriented, yang memposisikan mahasiswa sebagai subjek pendidikan. Bukan lagi sebagai obyek pendidikan semata. Isu kualitas pendidikan, menurut Rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya ini, sangat relevan di tengah persaingan global. Ia menyadari, kemampuan pembiyaan pemerintah untuk peningkatan kualitas semakin kecil. Oleh karena itu, kata Soegiono, sudah saatnya membebankan sebagian pembiyaan pendidikan kepada masyarakat. Asal, tetap menjaga akses kelompok ekonomi lemah, melalui subsidi silang, program bea siswa dan lainnya. Disadari bahwa kebijakan ini merupakan langkah yang kurang popular, tetapi harus dilakukan untuk mencegah perguruan tinggi Indonesia meluncur ke jurang kehancuran, tandasnya. Kata Soegiono, Badan Hukum Milik Negara (BHMN) memang memberikan keleluasaaan lebih besar kepada perguruan tinggi untuk menyelenggarakan pendidikannya, tapi masih memenuhi sejumlah kendala. Karena secara internal berhadapan dengan cara pandang lama yang melihat sepenuhnya sebagai kewajiban pemerintah. Dari sisi eksternal, berhadapan dengan sistem perundangan yang masih tidak sejalan. MRPTNI juga menyoroti sistem penganggaran pemerintah yang berbasis kompetensi. Kebijakan itu dinilai tidak menguntungkan perguruan tinggi yang sedang berkembang. Bahkan, memiliki potensi besar untuk semakin memperlebar kesenjangan kompetensi dan kualitas perguruan tinggi di Indonesia. Menurut Soegiono, terjadinya kesenjangan antarperguruan tinggi, merupakan potensi ancaman terhadap persatuan dan kesatuan bangsa. Ancaman tersebut, katanya, hanya bisa diatasi dengan terobosan antara lain berupa interkoneksitas akademik dalam bentuk pengelolaan bersama pasca sarjana dan program studi lainnya. Selain itu, juga melalui pengelolaan sistem kredit secara bersama antara perguruan tinggi negeri, tuturnya. Muannas --- TNR
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Baru Sebulan Bebas dari Penjara, Eks Napi Coba Selundupkan Sabu di Dalam Sepatu ke Rutan Tangerang

5 menit lalu

Ilustrasi Sabu-sabu. Dok. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Baru Sebulan Bebas dari Penjara, Eks Napi Coba Selundupkan Sabu di Dalam Sepatu ke Rutan Tangerang

Eks napi yang baru bebas sebulan lalu, mencoba selundupkan sabu di dalam sepatu untuk seorang napi di Rutan Tangerang


6 Minuman Penyebab Dehidrasi yang Harus Dihindari Saat Puasa Ramadan

5 menit lalu

Ilustrasi Kafein. TEMPO
6 Minuman Penyebab Dehidrasi yang Harus Dihindari Saat Puasa Ramadan

Ada beberapa minuman yang sebaiknya dihindari karena dapat menyebabkan dehidrasi, yang dapat memperburuk kondisi tubuh selama menjalani puasa Ramadan.


Ngabuburit di Bandung Zoo, Pengunjung Diajak Berbuka Puasa Bersama Satwa

8 menit lalu

Wisatawan melihat koleksi orang utan di kandang terbuka Bandung Zoo, Bandung, Jawa Barat, 27 Juli 2023. Bandung Zoo tetap beroperasi seperti biasa di tengah ancaman penyegelan oleh Pemerintah Kota.  TEMPO/Prima mulia
Ngabuburit di Bandung Zoo, Pengunjung Diajak Berbuka Puasa Bersama Satwa

Paket ngabuburit di Bandung Zoo sudah termasuk tiket masuk, makanan, sampai interaksi dengan beberapa satwa nokturnal.


Berperan Jadi Chicken Nugget, Begini Perjalanan Karir Kim Yoo Jung yang Sudah Dirintis Dari Kecil

8 menit lalu

Aktris Korea Selatan, Kim Yoo Jung. Foto: Instagram/@awesome_ent_official
Berperan Jadi Chicken Nugget, Begini Perjalanan Karir Kim Yoo Jung yang Sudah Dirintis Dari Kecil

Kim Yoo Jung yang membintangi Drakor Chicken Nugget tak asing dengan dunia hiburan. Ia berkarir sejak kecil


Ade Paloh akan Dimakamkan Sore Ini di TPU Pondok Ranggon

9 menit lalu

Musisi dan politisi Partai Nasdem, Ade Paloh. Foto: Instagram.
Ade Paloh akan Dimakamkan Sore Ini di TPU Pondok Ranggon

Grup musik, Sore Band mengabarkan jenazah vokalis dan pencipta lagu mereka, Ade Paloh akan dimakamkan sore ini.


Konflik Agraria Periode Jokowi Lebih Buruk Dibandingkan Era SBY

12 menit lalu

Konflik agraria yang terjadi di Kendeng bermula pada Juni 2014 yang disebabkan PT Semen Indonesia hendak melakukan pembangunan dan pengoperasian pabrik semen di Kabupaten Rembang. Konflik Kendeng bermula ketika PT Semen Indonesia mendapatkan izin penambangan kapur di Pegunungan Kendeng. Warga sekitar menolak dan menduduki rencana lokasi tapak pabrik. dok. TEMPO
Konflik Agraria Periode Jokowi Lebih Buruk Dibandingkan Era SBY

Konflik agraria periode Jokowi sebanyak 2.939 kasus, 72 warga tewas. Di masa SBY ada 1.520 kasus, 70 tewas.


Syarat Warga Korea Selatan Lepas dari Wajib Militer

18 menit lalu

Penyanyi boyband K-pop BIGBANG, G-Dragon, memberikan hormat setelah menyelesaikan wajib militer di Yongin, Korea Selatan, 26 Oktober 2019. G-Dragon menjalani wajib militer sejak 27 Februari 2018 lalu.  REUTERS/Heo Ran
Syarat Warga Korea Selatan Lepas dari Wajib Militer

Korea Selatan dikenal tegas dalam urusan wajib militer warga mereka. Tapi ada beberapa hal yang bisa membuat wamil tak wajib.


Ahli Gizi Unair Beberkan Kelebihan dan Kekurangan Minyak Makan Merah yang Diluncurkan Jokowi

21 menit lalu

Minyak Makan Merah. (Foto: Humas Kemenkop)
Ahli Gizi Unair Beberkan Kelebihan dan Kekurangan Minyak Makan Merah yang Diluncurkan Jokowi

Proses produksinya yang tidak melalui penyulingan atau bleaching tak berarti Minyak Makan Merah bebas dari dampak negatif.


Berapa THR Ojol dan Kurir Paket? Cek di Sini

22 menit lalu

Pengemudi ojek online  berorasi saat aksi demo di depan kantor Grab di Bandung, Jawa Barat, 22 Januari 2024. Mereka mengajukan 10 tuntutan terkait aturan Grab yang dianggap sangat merugikan pengemudi ojol. TEMPO/Prima mulia
Berapa THR Ojol dan Kurir Paket? Cek di Sini

Ojol dan kurir logistik akan mendapatkan tunjangan hari raya atau THR Idul Fitri 2024 dari perusahaan


Perplexity AI akan Bersaing dengan Google, Bagaimana Peluangnya?

24 menit lalu

Perplexity AI adalah teknologi search engine berbasis AI yang membantu banyak orang. Simak fitur, keunggulan dan cara penggunaannya. Foto: Canva
Perplexity AI akan Bersaing dengan Google, Bagaimana Peluangnya?

Perplexity AI salah satu jenis tools kecerdasan buatan yang diperkirakan menjadi saingan Google