Mohamed Noor, seorang polisi Amerika Serikat yang dituduh membunuh wanita asal Australia Justine Damond Ruszczyk di dekat rumahnya di Minneapolis, tampaknya akan mengaku tidak bersalah dalam kasus ini.
Berkas pengadilan yang diajukan oleh pengacara Mohamed Noor menunjukkan bahwa pria 32 tahun ini akan melawan segala dakwaan, dengan alasan bahwa dia bertindak membela diri dan menggunakan kewenangannya secara wajar.
Noor menembak Damond Ruszczyk pada 15 Juli 2017, setelah wanita berusia 40 tahun ini menelepon 911 untuk melaporkan kemungkinan serangan seksual di gang belakang rumahnya.
Kematiannya menarik perhatian internasional, menyebabkan Kepala Kepolisian Janee Harteau kehilangan jabatannya serta adanya revisi mengenai kebijakan penggunaan body camera pada petugas polisi.
Noor menyerahkan diri ke polisi pada bulan Maret lalu setelah dituduh dengan dakwaan pembunuhan tingkat ketiga dan pembunuhan tingkat kedua.
Dia didakwa dengan pembunuhan tingkat ketiga karena dituduh bertindak sangat berbahaya sambil menunjukkan "pikiran yang kacau".
Supplied: Hennepin County Sheriff's Office
Dakwaan pembunuhan tingkat kedua menuduh terdakwa bertindak "lalai sehingga menciptakan risiko yang tidak masuk akal".
Jika terbukti melakukan pembunuhan tingkat ketiga, dia terancam hukuman maksimal 25 tahun penjara, meskipun hukumannya diperkirakan 12 setengah tahun.
Dakwaan pembunuhan tingkat kedua diancam hukuman maksimal 10 tahun penjara, namun hukumannya diperkirakan empat tahun.
Noor belum berbicara secara terbuka tentang kasus ini dan menolak untuk menjawab pertanyaan dari para penyidik.
Seorang polisi lainnya yang bersama Noor pada saat penembakan, Matthew Harrity, kepada penyelidik menjelaskan bahwa dia dikejutkan oleh suara keras tepat sebelum Damond Ruszczyk mendekati pintu mobil polisi di sisi pengemudi.
Harrity, yang mengemudikan mobil saat ini, menjelaskan bahwa Noor kemudian menembakkan senjatanya dari kursi penumpang.
Damond Ruszczyk meninggal karena luka tembak di perutnya.
Simak beritanya dalam Bahasa Inggris di sini.