Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Logo ABC

Google+ Dihentikan Setelah Adanya Data 500 Ribu Pengguna Bocor

Reporter

Editor

ABC

image-gnews
Iklan

Perusahaan induk Google, Alphabet Inc mengumumkan akan mentup layanan jaringan sosialnya Google+ dan akan memperketat aturan berbagi data, setelah mengakui bahwa sedikitnya 500 ribu data pribadi penggunanya mungkin digunakan oleh pihak luar.

Masalah Dengan Google+

  • Google tidak melaporkan adanya kebocoran karena takut dapat perhatian, kata Wall Street Journal
  • Google+ diluncurkan tahun 2001 namun kalah bersaing dengan Facebook
  • Google juga mengumukan perubahan untuk Gmail dan app Play Store

Masalah ini ditemukan dan sudah diperbaiki bulan Maret lalu sebagai bagian dari bagaimana Google berbagi data dengan aplikasi lain, demikian pernyataan Google dalam sebuah postingan di blog mereka.

Baca Juga:

Dan kajian tidak menemukan adanya pengembang applikasi yang memanfaatkan data yang ada.

Harian ekonomi The Wall Street Journal melaporkan sebelumnya bahwa Google memutuskan tidak memberitahu adanya masalah ini ke pihak yang berwenang, demikian memo yang dikirimkan ke staf senior perusahaan tersebut.

Google khawatir bahwa bila mereka menyampaikan hal tersebut maka akan mendapat perhatian yang sama seperti yang dialami oleh Facebook, dimana datanya digunakan oleh perusahaan Cambridge Analytica.

Baca Juga:

Menurut laporan Wall Street Journal, Direktur Eksekutif Sundar Pichai sudah mendapat laporan atas masalah tersebut.

Google sendiri menolak memberikan komentar lebih lanjut.

Google+ diluncurkan pertama kali tahun 2011, karena Google semakin khawatir dalam persaingan mencari iklan dari Facebook.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Facebook ketika itu sudah memiliki kemampuan menunjukkan kepada pihak pengiklan data mengenai apa saja yang dishare oleh pengguna, apa yang mereka like dan juga kegiatan online lainnya.

Google+ mencontoh Facebook dalam soal update status, news feed, dan mengijinkan pemilik akun mengelompokkan teman dengan menyebutnya "circles" (lingkaran).

Namun Google+ dan eksperimen lain yang dilakukan perusahana itu berkenaan dengan sosial media tidak berhasil mendapatkan pengguna yang banyak, karena berbagai masalah yang dihadapi.

Google+ memiliki sekitar 2 miliar akun di seluruh dunia, namun yang aktif hanya sekitar 400 juta, dan kebanyakan menggunakan akun bisnis.

Lihat beritanya dalam bahasa Inggris di sini

Reuters

Iklan

Berita Selanjutnya

1 Januari 1970


Artikel Terkait

    Berita terkait tidak ada



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Berita terkait tidak ada