Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Logo ABC

Ibu Berhasil Selamatkan Balitanya Dari Lilitan Ular Piton Berukuran 4 Meter

Reporter

Editor

ABC

image-gnews
Iklan

Seorang ibu di Julatten, Sebelah utara Cairns, ujung utara Queensland, Australia berjuang membebaskan balitanya yang berusia 22 bulan dari lilitan ular piton sepanjang 4 meter yang menggigit dan melilitnya ketika balita itu sedang bermain di belakang rumahnya.

Ibu anak tersebut, Amanda Rutland mengaku dirinya sangat ketakutan ketika melihat ular piton itu telah mengigit putranya dan melilit tubuhnya pada sore hari tanggal 13 oktober lalu.

Baca Juga:

"Sesuatu sebesar itu dan anak saya sangat kecil ... kejadian Itu menakutkan sekali, saya tidak bisa mengutarakannya dengan kata-kata," kata Rutland.

Naish dan kakak perempuannya yang berumur tiga tahun, Evie-Blue, sedang bermain di beranda belakang rumahnya ketika ular piton itu menyerang.

Amanda Rutland mengatakan serangan itu terjadi ketika dia sedang berbicara dengan ibunya, dan kedua anaknya masih dalam jangkauan pandangannya, ketika dia melihat reaksi terkejut dari putrinya.

Baca Juga:

"Saya melihat ke arah mereka dan [Evie-Blue] terlihat mundur dari tempat Nash berada dan saya pikir 'Itu agak aneh' dan kemudian saya lihat Evie-Blue melompat naik ke atas meja dan hal pertama yang terbersit di kepala saya adalah 'ular'," tuturnya.

Amanda Rutland berlari membantu putranya dan mendapati ular itu telah menggigit lengan atas anaknya dan mulai melilit tubuhnya.

"Hal pertama yang saya coba lakukan adalah menutup mulut ular itu dan mencoba untuk melepaskannya tetapi ular itu tidak bergerak. Kepalanya hampir sebesar tangan saya," kata Rutland.

Naish Dobson bersama kakek dan ibunya
Naish Dobson duduk bersama kakeknya Ron Rutland dan ibunya Amanda seminggu setelah serangan itu.

ABC News: Sharnie Kim

Dia berteriak pada ayahnya, Ronald meminta bantuan, dan keduanya berusaha melepaskan lilitan ular itu.

"Ular itu melilit di bagian lengan anak saya dan menggigitnya, jadi saya berusaha mencari bagian kepala ular itu diantara lilitan dan mulai menekannya selama 15 detik tapi usaha itu tidak membuahkan hasil, sebaliknya ular itu malah mulai membelit lengan saya,” Kata Amanda Rutland.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Saya harus melakukan sesuatu jadi saya mulai menikamnya di bagian belakang dengan pisau di punggungnya. Butuh sekitar empat atau lima tikaman sebelum ular itu menyadari apa yang sedang terjadi dan melepaskannya."

Amanda Rutland mengaku dia sebenarnya tidak ingin membunuh ular piton itu, karena sebelumnya dia sudah pernah melihat ular itu di sekitar rumahnya, tetapi dia harus membunuhnya karena ular itu hendak menyerang ayahnya.

"Tidak mungkin kami bisa membuatnya melepaskan lilitannya pada anak saya, ular itu sangat kuat," katanya.

ular piton yang menyerang Naish Dobson
Kakek lelaki itu harus memotong kepala ular itu agar berhenti berputar-putar di sekitarnya. (Disediakan: Amanda Rutland)

Supplied: Amanda Rutland

Ayahnya, Ronald Rutland mengatakan dia harus memotong kepala ular itu agar berhenti melilit cucunya.

Paramedis dipanggil untuk mengobati Naish yang menderita dua gigitan di lengan bawahnya dan satu di lengan atasnya.

Dia dibawa ke Rumah Sakit Mossman kemudian Rumah Sakit Cairns untuk menjalani perawatan.

Amanda Rutland mengatakan balita itu telah pulih dengan baik sejak insiden itu.

"Serangan itu tidak mempengaruhi sama sekali kecuali bekas gigitan di lengannya, dan pasti bekas itu akan hilang.”

Simak beritanya dalam Bahasa Inggris disini.

Iklan

Berita Selanjutnya

1 Januari 1970


Artikel Terkait

    Berita terkait tidak ada



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Berita terkait tidak ada