Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Logo ABC

Youtube Hapus 58 Juta Konten Video Bermasalah

Reporter

Editor

ABC

image-gnews
Iklan

YouTube pernah dilihat sebagai platform yang aman, bebas dari peraturan dan sensor pemerintah.

Poin Utama Youtube

Poin utama:

• YouTube menghapus 58 juta video yang mengunggah konten bernada kebencian atau tidak pantas dalam tiga bulan terakhir

Baca Juga:

• Seorang juru bicara perusahaan ini mengatakan bahwa algoritma baru akan berfungsi untuk menghapus konten yang bermasalah

• Tetapi mereka yang menyebarkan materi ini cenderung lebih maju dibanding perusahaan teknologi ini

Namun sisi gelap dari platform ini telah terungkap dalam sebuah laporan yang menunjukkan dalam tiga bulan terakhir, mereka harus menghapus 58 juta video yang mengunggah konten bernada kebencian atau tidak pantas.

Baca Juga:

Catherine Archer, seorang dosen di Murdoch University yang memiliki spesialisasi dalam media sosial, mengatakan itu hanyalah bagian kecil dari permasalahannya.

"Saya kira perusahaan itu mulai mengakui masalahnya, tetapi inti masalah dari YouTube adalah siapapun mampu mengunggah video tanpa menjadi seorang profesional," katanya.

"Platform media sosial ini, semakin banyak, harus menyadari betapa sulitnya mengontrol konten di saluran mereka."

YouTube mengatakan sebagian besar video yang dihapus berisi konten dewasa atau spam yang tidak pantas, tetapi perusahaan ini tak menawarkan banyak informasi tentang cara mengelola sejumlah besar video kebencian atau konspirasi tersebut.

Seorang juru bicara mengatakan perusahaan, yang dimiliki oleh Google, itu yakin bahwa algoritma baru akan berfungsi untuk menghapus konten yang tidak pantas tersebut.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Kami selalu menggunakan gabungan para pengulas dan teknologi manusia untuk menangani konten yang melanggar pada platform kami, dan pada tahun 2017 kami mulai menerapkan teknologi pembelajaran mesin yang lebih canggih untuk menandai konten untuk ditinjau oleh tim kami," katanya.

"Kombinasi teknologi deteksi pintar dan pengulas manusia yang sangat terlatih ini telah memungkinkan kami untuk secara konsisten mengaplikasikan kebijakan kami dengan kecepatan yang meningkat."

Namun, penulis lepas Stilgherrian mengatakan bahwa skala YouTube tak memungkinkan perusahaan ini untuk mengamati setiap video yang penuh kebencian atau konten yang menyinggung.

Pengguna Youtube menggunakkan teknologi pendeteksi pintar
Pengguna Youtube menggunakkan teknologi pendeteksi pintar dan pengulas manusia yang sangat terlatih untuk menganalisa dan menghapus konten bermasalah.

Unsplash

Ia mengatakan, walau perusahaan mempertahankan teknologi untuk menemukan konten tersebut dengan lebih canggih, begitu pula teknik mereka yang ingin menyebarkan kebencian atau propaganda politik.

"Upaya ini menjadi lebih sulit karena 'pihak yang jahat' menjadi semakin baik dalam menyamarkannya," katanya.

"Jika kita melihat konten politik, Youtube digunakan untuk menjadi wadah video propaganda yang sangat jelas."

"ISIS biasanya mengunggah video pemenggalannya, dan mereka cukup mudah dikenali."

Simak berita ini dalam bahasa Inggris di sini.

Iklan

Berita Selanjutnya

1 Januari 1970


Artikel Terkait

    Berita terkait tidak ada



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Berita terkait tidak ada