Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Logo ABC

Turki Desak China Hentikan Penahanan Massal Warga Uyghur di Xinjiang

Reporter

Editor

ABC

image-gnews
Iklan

Turki untuk pertama kalinya memberikan komentar mengenai penahanan massal warga etnis minoritas Uyghur yang dilakukan China dengan mengatakan tindakan Beijing ini merupakan 'tindakan yangn memalukan bagi kemanusiaan.'

Turki kecam China

  • Banyak negara mayoritas Muslim belum mengeluarkan kritik mengenai penanganan China terhadap warga Uyghur
  • Beijing telah menahan lebih dari 1 juta warga Uyghur dalam operasi kontra terorisme
  • Mereka yang pernah ditahan mengatakan pernah mendapat siksaan fisik dan mental

Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan hari Sabtu, juru bicara Kementerian Luar Negeri Turki Hami Aksoy mengatakan bukan 'rahasia lagi' bahwa China secara tanpa pandang bulu menahan lebih dari 1 juta warga Uyghur di 'kamp konsentrasi."

Baca Juga:

Aksoy merujuk kepada kamp pendidikan lagi besar-besaran yang dibuat oleh China di provinsi Xinjiang guna menahan warga minoritas Uyghur, daerah yang dimasukkan ke dalam wilayah China, setelah para pemimpin Republik Turkistan Timur menyerahkan wilayah mereka ke Partai Komunis China di tahun 1949.

Penelitian yang dilakukan ABC menemukan bahwa kamp ini luasnya lebih dari 2 juta meter persegi menahan para warga yang kemudian dipaksa untuk menyampaikan kesetiaan kepada China dengan paksaan.

Seorang tahanan mengatakan kepada ABC bahwa dia mendapat suntikan yang bahan yang tidak diketahui isinya, dan mendapat penyiksaan fisik dan mental.

Video Player failed to load. Ethnic Uighurs sit near a statue of China's late Chairman Mao Zedong.
United Nations human rights expert voices concerns over...

Play

Space to play or pause, M to mute, left and right arrows to seek, up and down arrows for volume.

United Nations human rights expert voices concerns over 're-education camps'. ( ABC News )

Baca Juga:

Turki mengatakan bahwa warga Uyghur mendapt tekanan dan 'asimilasi sistemis' di China Barat.

Aksoy mengatakan Turki telah menyampaikan keprihatinan ini dengan China di 'semua tingkatan' dan mendesak pihak berwenang untuk menutup pusat penahanan dan menghormati hak asasi manusia.

Turki juga mengatakan bahwa mereka baru mengetahui meninggalnya seorang musisi dan penyair Uyghur terkenal Abdurehim Heyit, di penjara yang sebelumnya dihukum selama delapan tahun karena salah satu lagu yang diciptakanya.

"Tragedi ini kembali menguatkan rekasi pendapat umum warga Turki mengenai pelanggaran serius HAM di wilayah Xinjiang." kata Aksoy.

"Kami berharap adanya reaksi ini mendapat perhatian serius dari pemerintah China."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Kami menghormati dan berduka untuk Abdurehim Heyit dan semua yang lain yang telah kehilangan nyawa mereka mempertahankan identitas Muslim dan Turki mereka." kata Aksoy.

Kematian Heyit belum bisa dikonfirmasi secara independen.

Dalam reaksinya Kedutaan China di ibukota Turk Ankara sudah menyebut komentar Aksoy tersebut 'sebagai hal yang sepenuhya tidak bisa diterima' dalam jawaban panjang yang dimuat di situs mereka.

"Baik China dan Turki menghadapi tugas yang berat dalam memerangi terorisme."

"Kami menentang adanya usaha mempertahankan standar ganda mengenai masalah memerangi terorisme." kata pernyataan tersebut.

"Kami berharap pihak Turki akan memiliki pemahaman yang benar mengenai usaha yang dilakukan China untuk menerapkan langkah yang tepat guna memerangi terorisme, dan ekstrimisme, menarik tuduhan yang tidak benar, dan mengambil langkah-langkah untuk mengurangi dampak buruk." kata pernyataan itu lagi.

Lihat berita selengkapnya dalam bahasa Inggris di sini

ABC/AP

Iklan

Berita Selanjutnya

1 Januari 1970


Artikel Terkait

    Berita terkait tidak ada



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Berita terkait tidak ada