Berbicara adalah keterampilan yang diperlukan untuk mengembangkan hubungan. Namun, siswa internasional di Australia terkadang merasa sulit untuk berbicara dengan percaya diri - bahkan ketika mereka mengetahui bahasa itu di atas kertas.
Jadi bagaimana bisa para siswa yang tidak merasa percaya diri dalam berbicara bahasa Inggris mampu meningkatkan kemampuan berbahasa mereka sambil berteman pada saat bersamaan? Melalui program teman HELPSMates UTS.
Payal Ashwinkumar Shah lahir dan besar di Kenya, dan datang ke Australia untuk belajar psikologi di University of Technology, Sydney pada tahun 2008.
Keluarganya juga memiliki garis keturunan India sehingga dia tumbuh dengan multi bahasa: Gujarati, Swahili, Inggris, Hindu dan Prancis .
Meski tumbuh besar dengan berbicara dalam bahasa Inggris, dia mendapati masih ada perbedaan antara bahasa Inggris di Australia dengan Bahasa Inggris di Kenya.
"Seorang teman saya memanggil saya dan bertanya kepada saya 'how ya going? (apa kabarmu?) dan saya baru saja bersiap untuk menemuinya dan saya berkata 'I was coming by train?’ atau ‘Saya datang dengan kereta api,' "kenangnya.
Gaya pengajaran di perguruan tinggi di Australia juga mengharuskan Payal untuk melakukan beberapa penyesuaian.
Stephen Pan lahir dan besar di China - di wilayah Zhouzhi di Xi'an, Shaanxi. Dia datang ke Australia dua tahun yang lalu untuk menyelesaikan gelar PhD di bidang ilmu komputer di UTS.
Dia dan Payal telah berteman selama dua tahun, bertemu sebagai bagian dari program teman HELTSMates UTS.
Program ini mensponsori siswa internasional dengan relawan yang merupakan sesama siswa, staf UTS, alumni dan anggota masyarakat. Mereka bertemu secara teratur untuk mengembangkan kemampuan berbicara dalam percakapan siswa internasional.
Penekanan pada berbicara penting bagi Stephen Pan. Ia mulai belajar bahasa Inggris saat ia berusia 12 tahun namun ia kesulitan untuk berbicara bahasa Inggris di Australia.
Bagi Stephen, berbicara adalah cara penting untuk mengembangkan koneksi dengan siswa lain.
Ying Wang juga lahir dan besar di China, dan datang ke Australia pada tahun 2015 untuk belajar S-2 Arsitektur.
Serupa dengan Stephen, butuh beberapa saat baginya untuk membiasakan diri berbicara dalam bahasa Inggris di Australia.
Sebagai bagian dari program HELPMates, teman Ying adalah Debby Ng - alumni UTS yang mempelajari jurnalisme dan studi internasional.
Debby menghabiskan waktu satu tahun di luar negeri di Beijing dan ketika dia kembali, dia ingin mengajar bahasa Inggris kepada seseorang yang juga bersedia membantunya memperbaiki bahasa Mandarin-nya.
Ying mengatakan bahwa kelas percakapan dan program pertemanan di University Technology Sydney (UTS) merupakan cara penting bagi siswa internasional untuk mengembangkan bahasa Inggris mereka.
Saat belajar di UTS, Ying juga berteman dengan siswa lain dari berbagai belahan dunia - termasuk India, Korea Selatan, Arab Saudi, Thailand dan Vietnam. Teman-teman ini juga merupakan cara bagi Ying untuk mengembangkan kemampuan bahasa Inggrisnya.
Bagi Stephen, penting baginya untuk mengembangkan kemampuan berbicara dan berteman di kampus. Sarannya adalah mengembangkan kepercayaan diri Anda dengan memusatkan perhatian pada kefasihan, bukan akurasi, dalam berbicara.
Ikuti pelajaran Bahasa Inggris untuk keperluan sehari-hari dan berbagai tips lain di laman Facebook Learn English kami.