Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Logo ABC

PM Turnbull Isyaratkan Potong Pajak Kelas Menengah

Reporter

Editor

ABC

image-gnews
Iklan

Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull mengisyaratkan rakyat dengan tingkat penghasilan kelas menengah kemungkinan akan mendapatkan pemotongan pajak sebelum pemilihan mendatang.

PM Turnbull mengemukakan hal itu saat memberikan sambutan dalam acara Business Council of Australia tadi malam.

Baca Juga:

"Saya secara aktif bekerja sama dengan Treasurer (Menteri Perbendaharaan Negara) dan anggota kabinet saya untuk meringankan beban rakyat Australia berpenghasilan menengah, sembari memenuhi komitmen kami untuk mengembalikan anggaran menjadi surplus," kata PM Turnbull.

Saat ini mereka yang menghasilkan $ 87.000 atau kurang membayar pajak hingga 32,5 persen.

Sedangkan rakyat Australia di tingkat penghasilan berikutnya - sampai $ 180.000 - membayar pajak hingga 37 persen dari penghasilan mereka itu.

Baca Juga:

"Tarif pajak marjinal kita terbilang tinggi. Posisi terjepit dalam tingkat penghasilan kena pajak (bracket creep) terus menjadi tantangan yang perlu ditangani," katanya.

"Pajak yang lebih tinggi itu menghukum orang yang mencoba untuk maju," tambahnya.

"Jika kita menghargai kerja keras dan usaha, maka kita mendorong adanya kerja keras dan usaha. Sangat sederhana," ujar PM Turnbull lagi.

Ditanya mengenai perincian pemotongan pajak penghasilan tersebut pada Selasa (21/11/2017) pagi, pihak pemerintah tidak bersedia memberikan keterangan. Namun dijelaskan bahwa hal itu akan menjadi fokus utama menjelang APBN tahun mendatang.

"Dari segi detail tarif pajak, hal itu akan menjadi sesuatu yang bisa kita umumkan menjelang APBN," kata Menlu Julie Bishop.

Pemimpin Oposisi Bill Shorten mengkritik pengumuman tersebut sebagai janji yang dikeluarkan oleh Perdana Menteri "untuk mencegah orang dari kelaparan".

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Ini seperti bir gratis besok, iya 'kan? Maksud saya, orang ini (PM Turnbull) cuma menyampaikan apa saja yang ada di kepalanya untuk mencegah orang dari kelaparan," kata Shorten.

"Apa yang dilakukan Malcolm adalah pada minggu sebelum Newspoll, dia muncul dengan berbagai pikirannya, mengatakan 'pemotongan pajak penghasilan, itu ide yang bagus', tapi dia memiliki detail mengenai hal itu," ujar pemimpin oposisi ini.

Pajak perusahaan harus dikurangi

Dalam pidatonya semalam PM Turnbull mengatakan pemerintah telah menaikkan tingkat penghasilan kena pajak tertinggi kedua dalam tahun 2016, dan hal itu telah membantu "sekitar setengah juta rakyat Australia" terhindar dari posisi terjepit di bracker creep.

Dia juga mengatakan bahwa pemerintah telah mengatasi tekanan biaya hidup melalui perubahan kebijakan pada penitipan anak dan asuransi kesehatan swasta.

Dalam acara yang dihadiri para pemimpin perusahaan tersebut, PM Turnbull menegaskan bahwa pemerintah akan terus melakukan pemotongan pajak untuk semua perusahaan.

"Jika kita tidak mengurangi tingkat (pajak) korporat kita menjadi 25 persen seperti yang direncanakan ... satu-satunya negara maju yang akan melebihi tarif pajak Australia adalah Jepang dan Malta," katanya.

Parlemen Australia baru saja meloloskan aturan keringanan pajak bagi perusahaan dengan omset tahunan hingga $ 50 juta.

Simak beritanya dalam Bahasa Inggris di sini.

Lihat Artikelnya di Australia Plus

Iklan

Berita Selanjutnya

1 Januari 1970


Artikel Terkait

    Berita terkait tidak ada



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Berita terkait tidak ada