Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Logo ABC

PM Australia Kesal Dengan Terbitnya IMB Bekas Sari Club di Bali

Reporter

Editor

ABC

image-gnews
Iklan

Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengecam keputusan Pemerintah Daerah Kabupaten Badung, Bali, yang memberikan izin mendirikan bangunan (IMB) kepada pemilik lahan bekas Sari Club yang merupakan lokasi pemboman Bali. Dia menyebut rencana tersebut sangat mengganggu Australia.

Seperti diberitakan ABC sebelumnya, salah satu pengembang di Bali akan memulai pembangunan "restoran dan monumen" berlantai lima di lokasi tersebut.

Baca juga:

Saat terjadi serangan Bom Bali pada 2002 di Sari Club, puluhan warga Australia tewas di tempat ini.

Terbitnya IMB kepada PT Hotel Cianjur Asri (Tjia Tjat Tjoy Woen) dengan peruntukan restoran 353 kursi tempat duduk tersebut, membuat PM Morrison kesal.

Dalam postingan di akun medsosnya hari Kamis (25/4/2019), PM Morrison menyatakan Pemerintah Australia sebenarnya telah memberikan dana bagi pembangunan Taman Perdamaian di lokasi bekas Sari Club ini.

Baca juga:

"Konsul Jenderal kami di Bali telah bekerja keras untuk menyelesaikan permasalahan ini," katanya.

External Link: Scott Morrison Sari tweets

PM Morrison pun menyatakan akan berusaha untuk membatalkan keputusan Pemda Badung tersebut.

"Pemerintah Australia akan bekerja sama dengan pihak terkait di Indonesia untuk menyelesaikan permasalahan ini," katanya.

"Kami ingin memastikan kenangan dan keluarga semua korban yang terbunuh dalam serangan teroris yang mengejutkan itu dihormati secara patut," tambah PM Morrison.

Ini merupakan yang kedua kalinya PM Morrison mengalami permasalahan dengan Pemerintah Indonesia sejak dia menjabat Perdana Menteri pada Agustus 2018.

A man walks out of a carpark
Pemerintah Australia keberatan dengan rencana membangun restoran di lokasi bekas Sari Club.

ABC News: Phil Hemingway

PM Morrison sebelumnya juga memicu kekesalan dan protes dari Pemerintah Indonesia terkait rencana Australia memindahkan Kedubesnya dari Tel Aviv ke Yerusalem.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hal itu sempat menyebabkan penundaan penandatanganan perjanjian perdagangan bebas kedua negara.

Salah satu korban selama Bom Bali, Jan Laczynski, mengapresiasi upaya yang dilakukan PM Morrison untuk membatalkan IMB bekas Sari Club tersebut.

"Saya memahami arti dukungan semacam ini bagi keluarga 88 warga Australia dan 202 orang yang meninggal di Bali. Semoga mereka bisa beristirahat dengan tenang di lokasi Sari Club tanpa terganggu," katanya.

External Link: Jan Laczynski tweet

Sejak puing-puing pemboman dibersihkan, lokasi tersebut telah digunakan sebagai tempat parkir dengan kios-kios kecil yang berjualan di sana.

Para penjual itu telah diminta membersihkan dagangan mereka terhitung mulai minggu depan, sementara konstruksi diperkirakan dimulai pada 9 Mei.

Tourists holding beers walk in front of the Bali bombing memorial site
Monumen Bom Bali sudah dibangun di dekat lokasi bekas Paddy's Bar, sementara lokasi bekas Sari Club selama ini dibiarkan kosong.

ABC News: Phil Hemingway

Pada hari Rabu, berlangsung pertemuan antara Asosiasi Taman Perdamaian Bali dengan keponakan pemilik lahan serta perwakilan dari Pemda Kabupaten Badung.

Dalam pertemuan yang berlangsung 90 menit itu terungkap bahwa pemilik lahan tidak bersedia menjual tanahnya. Selain itu disebutkan bahwa pada 9 Mei pembangunan restoran akan dimulai.

Pihak pemilik juga berencana melakukan upacara pembersihan pada hari Minggu untuk mengusir "roh jahat" dari lokasi.

Lihat berita selengkapnya dalam bahasa Inggris di sini

Ikuti berita menarik lainnya dari ABC Indonesia.

Iklan

Berita Selanjutnya

1 Januari 1970


Artikel Terkait

    Berita terkait tidak ada



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Berita terkait tidak ada