Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Logo ABC

Universitas Harvard Tolak Calon Mahasiswa Karena Komentar Rasis di Medsos

Reporter

Editor

ABC

image-gnews
Iklan

Jejak digital semakin sering menghantui penulisnya, seperti yang dialami seorang calon mahasiswa yang ditolak masuk universitas bergengsi di Amerika Serikat, Harvard University, karena ia pernah mengeluarkan pernyataan rasis di internet, dua tahun lalu.

Penerimaan Siswa di Harvard

  • Harvard meminta penjelasan dari Kashuv mengenai pernyataan rasis yang pernah disampaikannya
  • Kashuv mengakui itu adalah pernyataan 'bodoh' namu dia sudah berubah sekarang
  • Kashuv mendukung kepemilikan senjata sejak insiden di Parkland yang menewaskan 17 orang

Baca Juga:

Calon mahasiswa bernama Kyle Kashuv adalah salah seorang yang selamat dari peristwa penembakan massal di Sekolah Marjory Stoneman di Parkland, Florida, bulan Februari 2018.

Namun beberapa bulan sebelum peristiwa yang menewaskan 17 murid sekolah tersebut, Kashuv membuat beberapa pernyataan bernada rasis di dunia maya dan juga mengirimkan pesan serupa lewat SMS.

Setelah tamat SMA, Kashuv mendaftarkan diri untuk masuk ke salah satu perguruan tinggi terkenal di AS, Harvard University.

External Link: Twitter Kyle Kashuv

Baca Juga:

Bulan Mei lalu, Harvard menyurati Kashuv untuk bertanya mengenai pernyataan yang dibuat Kashuv sebelumnya.

Calon mahasiswa ini sudah meminta maaf atas pernyataan yang sekarang muncul lagi di internet, dan mengakuinya 'itu memang pernyataan rasis.'

Ia menjelaskan kepada staf di Harvard, bahwa pernyataan itu bersifat 'kekanak-kanakan dan menyakiti orang lain' dan dia sekarang tidak bersikap seperti itu lagi.

Namun dalam surat yang dikirim tanggal 3 Juni oleh Harvard yang ia unggah di Twitter, hari Senin (17/6/2019), Harvard memutuskan untuk membatalkan tawaran yang sebelumnya diberikan kepada Kashuv.

"Seperti anda ketahui, komite penerimaan siswa dengan serius mempertimbangkan kematangan dan sikap moral mahasiswa." tulis Harvard dalam surat tersebut.

Ketika diminta memberikan komentar, seorang staf Humas Harvard mengatakan tidak bisa memberikan komentar mengenai penerimaan mahasiswa.

"Harvard memutuskan bahwa seseorang tidak bisa lagi menjadi baik, khususnya setelah mengalami peristiwa mengerikan seperti penembakan. Ini adalah hal yang memprihatinkan." kata Kashuv lewat Twitter.

"Bila ada institusi yang mengerti mengenai perubahan, mestinya adalah Harvard, yang merupakan lembaga pendidikan bermutu walau punya sejarah buruk juga."

Sebelumnya, Kashuv menjadi pegiat kepemilikan senjata setelah insiden yang menewaskan 17 murid di sekolahnya tersebut.

Lihat beritanya dalam bahasa Inggris di sini

Iklan

Berita Selanjutnya

1 Januari 1970


Artikel Terkait

    Berita terkait tidak ada



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Berita terkait tidak ada