Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Logo ABC

Seluk-Beluk Mendatangkan Pekerja Asing ke Pedalaman Australia

Reporter

Editor

ABC

image-gnews
Iklan

Pemerintah Australia memperkenalkan dua visa regional baru pada November 2019 yang ditujukan bagi 23.000 lowongan pekerja asing setiap tahun untuk tinggal dan bekerja di wilayah pedalaman. Bagaimana seluk-beluk mendatangkan para migrant workers ini ke sana?

Pemerintahan PM Scott Morrison menjelaskan visa regional memiliki dua tujuan utama, yaitu mengisi lowongan pekerjaan di pedalaman dan pada saat yang sama mengurangi kemacetan di wilayah perkotaan.

Baca Juga:

Para pekerja asing yang mendapatkan visa jenis ini juga berpeluang menjadi penduduk tetap (permanent resident) setelah tiga tahun.

Visa baru ini dibagi dua jenis, karena terkait dengan siapa yang akan mensponsori pekerja asing tersebut. Ini adalah visa bagi pekerja asing terampil yang memerlukan sponsor.

Bagi mereka yang mendapatkan sponsor dari perusahaan di wilayah regional yang akan mempekerjakan mereka, visanya bernomor 494, yaitu Skilled Employer Sponsored Regional.

Baca Juga:

Sementara bagi yang disponsori oleh pemerintah negara bagian dan teritori, visanya bernomor 494 atau Skilled Work Regional.

Top Occupations on TSS

Top occupations on the temporary skilled visa

Occupation Workers
Cook 4,521
Chef 3,580
Cafe or Restaurant Manager 3,125
Developer Programmer 2,960
ICT Business Analyst 2,580
Software Engineer 2,465
Marketing Specialist 2,010
University Lecturer 1,992
Accountant 1,900
General Practitioner 1,859
Resident Medical Officer 1,805
Motor Mechanic 1,713
Management Consultant 1,561

 

Sama dengan jenis-jenis visa pekerja asing lainnya di Australia, syarat untuk mendapatkan visa ini yaitu ada tidaknya keterampilan calon pemohon dalam Daftar Pekerjaan (Occupation Lists) yang dikehendaki untuk tahun tertentu.

Selain itu, pihak perusahaan yang akan mensponsori terlebih dahulu haruslah mengiklankan lowongan kerja dimaksud ke dalam pasar kerja setempat - siapa tahu ada pekerja lokal yang berminat dan memenuhi syarat dan harus didahulukan.

Namun syarat paling menentukan adalah apa yang disebut sebagai Temporary Skilled Migration Income Threshold (TSMIT).

Itulah ambang batas gaji yang harus dibayarkan perusahaan yang mensponsori seorang pekerja asing - jumlahnya sebesar $53.900 pertahun. Artinya kalau suatu perusahaan ingin mensponsori pekerja asing, mereka harus menggaji pekerjanya itu di atas TSMIT.

Rezim TSMIT yang berlaku di Australia belum pernah diubah sejak tahun 2013. Jika dibandingkan dengan meningkatnya biaya hidup saat ini, nilai batas gaji tersebut boleh dibilang menurun.

Dalam Pemilu April lalu, Partai Buruh yang beroposisi berkampanye untuk menaikkan batas TSMIT menjadi $65.000 pertahun.

Seorang praktisi keimigrasian Wayne Parcell menjelaskan, TSMIT seharusnya mencerminkan perubahan tingkat upah.

Namun bagaimana pun, katanya, dengan segala kerumitan dan biaya mahal yang harus ditanggung pemberi kerja untuk mendatangkan pekerja asing, berarti mempekerjakan warga Australia sendiri tetaplah ekonomis.

"Jelas lebih ekonomis membayar gaji rata-rata kepada seorang Australia daripada kepada seorang pekerja dari luar negeri, yang akan membebani majikan $ 10.000 dalam biaya pelatihan ke pemerintah serta biaya permohonan visa," jelas Parcell seperti dikutip ABC News.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Secara terpisah, ketua Dewan Serikat Buruh ACTU Michele O'Neil, mendesak perlunya menaikkan batas TSMIT, sebagai upaya penghapusan eksploitasi.

"Orang-orang yang datang ke negara kita dengan visa sementara dan hak-hak kerja seharusnya tidak perlu takut dieksploitasi dan diperlakukan sewenang-wenang oleh para majikan yang tak bermoral," katanya.

"Perusahaan yang ingin merekrut pekerja lokal dan membayar secara adil, tidak seharusnya bersaing dengan perusahaan licik yang curang dan merusak aturan," kata O'Neil.

Sementara menurut Jenny Lambert dari Kadin Australia, TSMIT saat ini berada pada level dimana pemegang visa akan dapat menopang kehidupannya sendiri.

"Jika TSMIT ditetapkan terlalu tinggi, akan membuat banyak pekerjaan khususnya di pedalaman Australia, tidak memenuhi syarat terlepas dari apakah majikan bersedia membayar TSMIT," jelasnya.

DAMAs size

Visas available under each DAMA

Region Visas per year
Warrnambool 100
Far North Qld 200
Adelaide 300
Kalgoorlie 500
Northern Territory 500
Orana 500
Regional SA 750

Menurut Parcell, saat ini ada 42.000 lowongan kerja di pedalaman Australia, dan wilayah migrasi yang ditentukan (DAMA) dirancang untuk mengisi lowongan ini.

"Hingga 2023, 85.000 pekerja (regional) diharapkan bekerja di industri perawatan kesehatan dan bantuan sosial serta 28.019 lainnya di bidang pendidikan," katanya.

"DAMA yang baru disetujui memberi pengusaha di masing-masing wilayah penguragan TSMIT 10 persen, memungkinkan pengurangan gaji jadi $ 48.510 pertahun, dengan menghitung makanan atau benefit non-moneter lainnya," jelas Parcell lagi.

Pada tahun lalu, DAMA telah diumumkan untuk Northern Territory, Victoria barat daya di sekitar Warrnambool, Adelaide, pedalaman Australia Selatan, kawasan Orana di sekitar Dubbo, New South Wales, area Goldfields di sekitar Kalgoorlie dan Far North Queensland.

Meski wilayah pedalaman bisa menjadi tempat tinggal yang cocok buat para migran dengan keterampilan tertentu, namun terbatasnya variasi pekerjaan yang tersedia menjadi persoalan tersendiri.

"Kami menemui para apoteker, insinyur, profesional medis, dokter gigi. Bagi mereka masalah utama (di pedalaman) adalah kurangnya pengakuan profesional," kata Profesor Jock Collins dari University of Technology Sydney Business School.

Dia belum lama ini mensurvei para pengungsi asal Afghanistan, Suriah, dan Irak di Australia. "Itu membuat mereka frustrasi," katanya.

"Menemukan pekerjaan yang cocok itu penting bagi mereka karena mereka tidak suka hidup dengan bergantung pada tunjangan," tambahnya.

Simak berita lainnya dari ABC Indonesia.

Iklan

Berita Selanjutnya

1 Januari 1970


Artikel Terkait

    Berita terkait tidak ada



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Berita terkait tidak ada