Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Logo ABC

Satu-satunya Pembuat Masker di Australia Tingkatkan Produksi Jadi 50 Juta

Reporter

Editor

ABC

image-gnews
Iklan

Satu-satunya perusahaan yang membuat masker di Australia sedang meningkatkan produksi guna memenuhi kebutuhan di tengah krisis virus corona.

Produksi Masker di Australia

  • Med-Con adalah satu-satunya pabrik di Australia yang memproduksi masker medis
  • Kini sedang berusaha meningkatkan produksi dari 2 juta menjadi 50 juta per tahun
  • Pemerintah Australia berikan bantuan personel dan pencarian bahan dasar pembuatan masker

Selama ini, perusahaan yang berlokasi di Shepparton di negara bagian Victoria, sekitar 190 km dari Melbourne, tersebut memproduksi dua juta masker setahun.

Baca Juga:

Sekarang mereka meningkatkan target produksi menjadi 50 juta masker.

"Dengan permintaan yang mendadak tinggi dan tambahan mesin, kami bisa memproduksi sekitar 50 juta masker dalam setahun," kata Steve Csiszar, CEO perusahaan Med-Con kepada ABC.

"Karyawan kami selama ini cuma 17 orang, namun dengan apa yang terjadi sekarang, semua berubah," kata Csiszar.

Defence Force personnel working with staff at Med-con
Personel militer Australia dikerahkan untuk memproduksi masker di Med-con.

ABC News

Dengan semakin banyaknya mereka yang positif terkena virus corona, pemerintah Australia sudah meminta perusahaan tersebut untuk meningkatkan produksi masker bedah secepat mungkin.

"Kami sudah menyampaikan situasi kami, kami menyampaikan keterbatasan yang kami miliki, mengenai sumber daya," kata Steve.

"Kami hanya memiliki dua mesin yang operasional, mesin ketiga sudah rusak, dan hanya ada dua operator yang terlatih."

Steve dan pemerintah akhirnya sepakat untuk meningkatkan produksi dengan menggerahkan 14 anggota militer ke lokasi pabrik tiga minggu lalu.

"Ini sekarang mirip dengan barak militer," katanya.

"Produksi berjalan dengan baik sekarang ini."

Mencari bahan dasar dari luar negeri

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dengan permintaan untuk memproduksi lebih banyak masker, masalah terbesar kali ini adalah membeli bahan pembuat masker dari luar negeri.

"Tidak ada pemasok bahan dasar untuk jenis masker ini di Australia dan itulah masalah utamanya," kata Steve.

Negara yang biasanya menjadi pemasok bahan dasar sekarang juga tidak menjual, karena kebutuhan di dalam negeri mereka sendiri.

"Kami sudah meminta kedutaan untuk mendatangi perusahaan pemasok bahan dasar ini di negara asal dan mencoba meminta mereka mengirimkan bahan-bahan tersebut."

Kini, Steve mengatakan, sudah ada 10 kontainer bahan dasar yang sedang dalam perjalanan ke pabrik mereka.

MCU of Steve Csiszar, CEO at Med-con, wearing glasses and a dark blue work shirt
CEO Med-con Steve Csiszar mengatakan masalah yang mereka hadapi adalah membeli bahan dasar dari China.

ABC News

Med-Con beroperasi di Australia selama belasan tahun, namun hanya memasok sebagian kecil masker ke industri medis di Australia, karena bersaing dengan China.

"Sebenarnya alat perlindungan diri [APD] ini sebagian besar berasal dari China dan pusat produksinya di China sebenarnya di Wuhan, dimana virus ini berasal."

Di banyak negara, harga masker dan pakaian untuk petugas medis sudah naik tajam, sejak krisis virus corona merebak.

Minggu lalu, pemerintah Australia meminta berbagai perusahaan di dalam negari untuk membantu, jika mereka mampu memproduksi APD.

Sekitar 130 perusahaan sudah menyatakan kesanggupan mereka.

Lihat beritanya dalam bahasa Inggris di sini

Iklan

Berita Selanjutnya

1 Januari 1970


Artikel Terkait

    Berita terkait tidak ada



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Berita terkait tidak ada