Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Logo ABC

Tenaga Medis Muslim Asal Indonesia Dapat Dukungan dari Rekan Kerja Saat Ramadan

Reporter

Editor

ABC

image-gnews
Iklan

Di tengah pandemi virus corona di Australia, sejumlah tenaga medis dan kemanusiaan adalah Muslim dan tetap menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan.

Tenaga medis dan kemanusiaan termasuk dalam kategori "pekerjaan penting" di Australia, sehingga mereka tetap harus datang ke tempat kerja, seperti rumah sakit.

Baca Juga:

Risyad Abmar, seorang perawat asal Indonesia di salah satu rumah sakit umum di Melbourne mengaku tantangannya saat ini adalah menjaga kesehatannya di saat menjalankan ibadah puasa.

"Saya merasa harus medengarkan tubuh untuk mengetahui bagaimana kondisinya. Ketika sampai di rumah sehabis kerja, saya biasanya merasa sangat lelah dan butuh tidur," kata Risyad.

Tapi ia mengaku menikmati pekerjaannya di saat berpuasa dan di tengah pandemi COVID-19, karena menurutnya ada persamaan antara pekerjaannya dengan tujuan berpuasa.

Pertanyaan Seputar Virus Corona

Kami menjawab pertanyaan seputar virus corona:

Baru saja lulus dari ilmu keperawatan, tahun ini menjadi tahun pertama bagi Risyad untuk bekerja sambil berpuasa.

Namun, ia merasa terbantu dengan dukungan yang diberikan rekan-rekan di tempat kerja.

"Ada rasa lega ketika kita tahu ada satu tim yang selalu siap membantu di saat saya membutuhkannya," kata Risyad yang pindah ke Australia saat masih kecil.

Karena harus mentaati aturan 'social-distancing' yang masih berlaku di Australia, Risyad tidak dapat mengunjungi keluarganya saat ini.

Risyad mengaku ada rasa kesepian saat harus menyiapkan makanan sendiri untuk sahur atau berbuka puasa.

Penjelasan Tiga Tahapan Pelonggaran

Tiga tahapan pelonggaran di Australia

Tiga tahapan pelonggaran di Australia

Pelonggaran aturan pembatasan pergerakan aktivitas di Australia akan dilakukan secara bertahap.

"Kondisinya sulit, menurut saya. Saya juga rindu keluarga. Ramadan kali ini sepi sekali rasanya."

'Semuanya ibadah'

Sari Bui, adalah warga Indonesia yang saat ini bekerja sebagai 'support worker', menjadi pendamping warga lanjut usia di Melbourne.

Beberapa tugas yang dilakukan Sari diantaranya membantu atau sekedar mengawasi klien-nya saat mandi, membantu mereka saat makan, belanja ke supermarket, atau menemani ke dokter.

"Tapi kadang bisa juga di-booking untuk mereka untuk sekedar mengobrol atau menonton TV, intinya menemani para lansia," kata Sari.

A woman taking a pose with her uniform
Sari Bui dari Indonesia bekerja sebagai pendamping warga lansia yang ia anggap seperti membantu orang tua sendiri.

Koleksi pribadi

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Kalau tidak ada support worker, mereka bisa jadi tidak berbicara dengan orang sama sekali, karenanya penting untuk menjaga kesehatan mental mereka," tambahnya.

Di kalangan warga lanjut usia, Sari mengatakan ada diantara mereka yang tidak pernah mengenal Muslim sebelumnya.

"Mereka sepertinya tidak memperhatikan [soal Muslim], jadi kalau saya datang pake hijab, mereka tidak tahu saya Muslim," ujar Sari yang sudah lebih dari 20 tahun tinggal di Australia.

Pic Teaser Lebaran di Australia

Merayakan Lebaran Saat Pandemi Virus Corona

Merayakan Lebaran Saat Pandemi Virus Corona

Berlebaran di Australia

Sejumlah warga Indonesia di Australia berbagi pengalaman bagaimana mereka merayakan Idul Fitri saat masih ada pembatasan pergerakan dan aktivitas warga.

Di saat bulan Ramadan ini, Sari mengaku membutuhkan kesabaran lebih saat menghadapi warga lanjut usia.

"Mereka banyak yang sudah mengalami dementia, jadi setiap kali ketemu, mereka cerita hal yang sama," jelas Sari.

Sari mengatakan cerita yang diulang-ulang tersebut artinya menjadi sebuah kisah penting bagi kehidupan mereka, jadi harus tetap didengarkan olehnya, "seperti baru pertama kali mendengarnya".

Inovasi Anak Bangsa di Tengah Pandemi COVID

Inovasi anak bangsa di tengah pandemi COVID-19

Inovasi anak bangsa di tengah pandemi COVID-19

Sejumlah ilmuwan serta beberapa warga Indonesia telah menghasilkan penemuan berbasis teknologi untuk membantu tenaga kesehatan dalam menangani penularan virus corona.

Sebagai seorang ibu dari dua anak, Sari mengaku tantangan terbesarnya saat Ramadan adalah membagi waktu antara bekerja dengan tugasnya di rumah.

"Kalau sedang tidak kerja, saya masak langsung lima macam, lalu masuk kulkas, biar nanti kalau saya bekerja lagi, setidaknya ada makanan untuk keluarga," ujar Sari.

Tak hanya itu, dengan bersuamikan seorang mualaf, selesai shalat Taraweh, menjadi tugas dirinya untuk menyampaikan "ceramah" singkat kepada anak-anaknya, termasuk penjelasan arti Al Quran.

"Bagi saya sebagai seorang Muslim, mendampingi lansia seperti ibadah. Demikian halnya dengan menyiapkan makanan untuk keluarga dan menghabiskan waktu dengan anak-anak."

Ikuti perkembangan terkini soal pandemi virus corona di Australia hanya di ABC Indonesia

Iklan

Berita Selanjutnya

1 Januari 1970


Artikel Terkait

    Berita terkait tidak ada



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Berita terkait tidak ada