Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Logo ABC

Warga Indonesia di Melbourne Berlomba Menikah Setelah Lockdown

Reporter

Editor

ABC

image-gnews
Iklan

Pekerjaan sambilan sebagai seorang koordinator pernikahan di Melbourne membuat Eugene Ezra paham betul apa yang ia inginkan dalam pernikahannya.

"Saya memikirkan, pasti ada orangtua, saksi, 'dance floor', dan bahkan kami sudah memikirkan nanti akan pakai lagu apa, belajar menari bagaimana ... jadi sebenarnya banyak sekali yang sudah direncanakan," kata Ezra.

Baca Juga:

Sebelum pandemi COVID-19, Ezra, yang sudah mengkoordinir paling tidak 20 pernikahan, sudah selesai menyusun acara pernikahannya untuk tanggal 10 Oktober 2020.

Tapi pernikahan yang sudah dimimpikannya sejak dua tahun lalu malah mendapat "kejutan" akibat pandemi.

"Pernikahan di bulan Oktober dilarang sama sekali karena parah banget [kondisi akibat jumlah kasus COVID-19], semua pernikahan bahkan tidak bisa jalan kalau tidak ada 'compassionate reasons' [alasan iba]," katanya.

Baca Juga:

Walau dengan berat hati, Ezra dan pasangannya, Willius mendahulukan pernikahan mereka di gereja pada tanggal 9 Januari 2021 lalu.

Dalam pernikahan yang dihadiri 36 orang anggota keluarga dan teman tersebut, terlihat banyaknya perbedaan bila dibandingkan dengan rencana awal di permulaan pandemi.

"Tapi saya bersyukur semua teman-teman dekat saya tetap ada, termasuk kakak saya. Dan semuanya masih sehat."

Mereka namun masih harus menunda resepsi pernikahan lain yang seharusnya dilaksanakan pada bulan Februari, karena ramainya pemesanan tempat hingga pertengahan tahun 2021.

EZRA - Dalam Gedung Gereja 1
Eugene Ezra (kanan) menikah dengan suaminya, Willius 9 Januari lalu di saat 'lockdown' Victoria telah dilonggarkan.

Supplied

Angka pesanan pernikahan terendah selama 10 tahun

Di tahun 2020, Victoria mencatat jumlah pemesanan pernikahan terendah dalam 10 tahun terakhir, yaitu sebanyak 16.623 dari rata-rata 28 ribu buah per tahunnya.

"Kami menyadari banyak rencana pernikahan pasangan yang terkena dampak COVID-19, namun senang mendengar warga Victoria sekali lagi dapat merayakan momen spesial dalam hidup ini dengan orang terkasih mereka."

Tapi slot pernikahan di satu tempat pernikahan tertua di Melbourne, 'Old Treasury Building', sudah dipesan habis untuk bulan Januari ini, sejak kembali beroperasi akhir Oktober 2020 lalu.

Menikahkan enam sampai delapan pasangan seminggu

MUH EDWARS - Menikahkan Pengantin (di Samping)
Selama lebih dari sepuluh tahun menjadi selebran, Muhammed Edwars (kiri) tidak pernah menerima permintaan mingguan sebanyak setelah 'lockdown'.

Supplied

Muhammed Edwars, seorang penghulu Muslim asal Indonesia di Melbourne mengaku sejak 'lockdown' di Melbourne dilonggarkan, permintaan untuk menikahkan meningkat.

Edwars yang sudah menjadi penghulu selama lebih dari 10 tahun mengaku tidak pernah mengalami permintaan per minggu sebanyak ini.

Menurutnya, "ketidakpastian" yang ditimbulkan pandemi adalah penyebabnya.

"Apalagi saat ini kan ada lagi 'restrictions' yang tadinya [boleh menerima] 30 jadi 15 tamu. [Karena] itu, mereka semakin berencana menikah cepat-cepat, sebelum 'getting worse again' [kondisi memburuk]."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Walau dibanjiri permintaan, Edwars mengaku terpaksa menolaknya, seperti yang ingin menikah di "tanggal cantik, seperti tanggal 12 Desember 2020 (12/12/20) atau 20 Desember 2020 (20/12/20)".

"Saya menolak banyak karena tidak bisa bila satu hari lebih dari empat pernikahan, saya sudah lelah ... satu hari itu saya cuma maksimum bisa empat saja."

Edwars yang kebanyakan kliennya berasal dari Singapura, India, Pakistan, dan Turki, juga sempat menikahkan pasangan secara online di tengah 'lockdown' dengan disaksikan wali nikah atau keluarga pengantin dari luar Australia.

ARLA - Louis Amal dan Michelle Tumewu
Usai 'lockdown', Louis Amal (kiri) dan Michelle Tumewu sempat kewalahan ketika menerima permintaan dari klien bisnis fotografi dan videografi mereka, Arla Productions.

Supplied

'Banjir permintaan' setelah sembilan bulan tanpa pesanan

Louis Amal, pendiri layanan fotografi dan videografi pernikahan Arla Productions, mengatakan sejak Victoria melonggarkan aturan COVID-19 di akhir November, ia dan rekan kerjanya Michelle Tumewu, sempat kesulitan menangani "banjirnya" pesanan jasa dari klien yang ingin segera menikah.

Ini terjadi setelah selama sembilan bulan, perusahaan yang sudah berdiri selama empat tahun tersebut dilumpuhkan akibat 'lockdown'.

"Kami setiap akhir pekan ambil 'wedding' dan sampai rumah kita udah tidak lihat e-mail lagi ... jadi benar-benar kami dibanjiri. Syukur lah, it's a good problem to have, to be honest."

Sepanjang 2020, Arla Productions hanya mendapatkan belasan klien, karena ketatnya aturan di tengah 'lockdown' tingkat empat di Melbourne bagi bisnis, termasuk bidang fotografi.

"Tahun 2019 kami menerima 300 klien, tahun ini tidak bahkan sampai 15," katanya.

VERRA - Make Up Artist
Meski mulai menerima penghasilan kembali, jumlah pendapatan juru rias Verra Bakrie (kanan) masih tidak sebanding dengan sebelum 'lockdown'.

Supplied

Sementara itu, juru rias asal Indonesia Verra Bakrie mengatakan ia langsung "menerima permintaan mendadak di minggu pertama 'lockdown' diangkat".

"Langsung menerima permintaan mendadak karena pengantin telah menunda terlalu lama dan hanya ingin cepat menyelesaikan. Beberapa alasannya adalah [partner] visa dan dorongan dari orangtua," ujarnya.

Walau penghasilannya sudah mulai kembali, jumlah klien Verra, yang sebagian adalah warga Indonesia, tidak sebanyak sebelum pandemi.

"Biasanya saya merias sekelompok orang dalam satu pertemuan lima sampai enam orang. Sekarang hanya dua sampai tiga, karena klien Indonesia tidak memakai pendamping akibat tidak bisa datang," katanya.

EZRA - Dalam Gedung Gereja 2
Ezra mengatakan pandemi telah mengubah perspektifnya terhadap pernikahan.

Supplied

Kembali ke Ezra yang baru saja menikah akhir pekan lalu ia mengatakan pandemi telah "mengubah perspektif" soal pernikahan.

"Apapun yang direncanakan dalam dunia pandemi seperti ini, pada akhirnya yang dari punya banyak banget ide, sampai akhirnya yang penting semua sehat dan jalan," tutur Ezra.

Ikuti berita seputar pandemi di Australia serta komunitas Indonesia dan lainnya di ABC Indonesia.

Iklan

Berita Selanjutnya

1 Januari 1970


Artikel Terkait

    Berita terkait tidak ada



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Berita terkait tidak ada