Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Logo ABC

Pasokan Ayam di Australia Terganggu Akibat Wabah Omicron

Reporter

Editor

ABC

image-gnews
Iklan
Saat ini satu ekor ayam utuh di sejumlah supermarket di Australia juga sedang kosong karena gangguan distribusi. (Flickr: TheCulinaryGeek)

Daging ayam adalah sumber protein yang paling populer di Australia, tapi mungkin masih akan jarang ditemukan di supermarket dalam beberapa pekan ke depan.

Bukan karena Australia sedang kekurangan ayam, tapi rantai distribusi daging ayam saat ini sedang terganggu, akibat banyaknya pekerja di sektor pengolahan daging yang sakit COVID-19 atau sedang menjalankan isolasi mandiri setelah menjadi kontak erat.

Baca Juga:

Federasi Daging Ayam di Australia memprediksi daging ayam bagian dada, paha, serta sayap masih akan sulit didapatkan setidaknya sampai akhir bulan Januari.

Meski sebelumnya dikatakan daging ayam masih bisa ditemukan di supermarket besar, kenyataannya membuktikan sebaliknya.

Kepala eksekutif dari federasi daging ayam, Vivian Kite mengatakan ada "masalah pasokan ayam yang sedang berlangsung dan cukup signifikan".

Baca Juga:

"Kami dengar kekurangan ayam mentah utuh [per ekor] bersifat jangka pendek," kata Dr Kite.

"Dengan semakin sedikitnya produk daging ayam lain di pasaran, orang-orang beralih membeli ayam potong satu ekor, makanya ini menyebabkan kelangkaan di toko-toko."

Masalah dalam pengolahan

Dr Kite mengatakan butuh waktu cukup lama dalam mengolah daging, yang membutuhkan banyak pekerja untuk memotong ayam, membuang tulangnya, atau untuk membuang kulitnya.

"Membutuhkan lebih banyak orang di pabrik pengolahan untuk bisa melakukannya," katanya.

"Kami akan alami kekurangan pasokan ini selama beberapa minggu ke depan, semuanya terkait dengan kekurangan pekerja di rantai pasokan," ujarnya.

Perdana Menteri Scott Morrison sebelumnya telah mengumumkan perubahan persyaratan isolasi bagi mereka yang menjadi kontak dekat yang pernah bertemu dengan kasus positif COVID.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Perubahan ini diumumkan pekan lalu dengan tujuan mengurangi tekanan akibat kekurangan pekerja di sektor pengolahan dan distribusi makanan.

"Kami lihat masalah kekurangan pekerja mulai berkurang," kata PM Morrison.

"Langkah-langkah yang kami ambil ada dampaknya, tapi masih belum terlihat di rak-rak supermarket."

Pembeli frustasi

Salah satu jaringan supermarket terbesar di Australia, Woolsworth, dalam pernyataannya mengatakan mereka terus berupaya dengan para pemasok daging ayam untuk mengirimkan persediaan sebanyak mungkin ke toko-toko.

"Kami paham para pengolah ayam sangat terpengaruh oleh jumlah pekerja yang tidak bisa masuk kerja terkait COVID dalam beberapa pekan terakhir, tapi kami senang mendengar beberapa pengolahan telah mengalami peningkatan kapasitas dalam beberapa hari terakhir," katanya.

"Kami tahu rak [di supermarket] terlihat kosong saat ini, dan kami bekerja dengan para pengolah untuk memprioritaskan pelanggan kami selama masa yang sulit ini."

Jaringan supermarket besar lainnya di Australia, Coles, mengatakan pembatasan jumlah daging yang bisa dibeli pelanggan akan dicabut, ketika mereka yakin pasokan bisa kembali memenuhi permintaan pelanggan.

"Kami optimis akan melihat beberapa perbaikan situasi dalam beberapa minggu mendatang," kata seorang juru bicara.

"Kami berterima kasih kepada pelanggan kami dengan kesabarannya, saat kami bekerja dengan pemasok dan mitra transportasi untuk meningkatkan pengiriman dan mengirimkan kembali berbagai macam produk daging ayam ke toko-toko kami."

Artikel ini dirangkum dan diproduksi oleh Erwin Renaldi dari laporan dalam Bahasa Inggris

Iklan

Berita Selanjutnya

1 Januari 1970


Artikel Terkait

    Berita terkait tidak ada



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Berita terkait tidak ada