Danny Lim, seorang aktivis Australia berusia 78 tahun, sudah keluar dari rumah sakit.
Sebelumnya ia mengalami luka di kepala dan bagian wajah saat dirinya ditangkap anggota kepolisian Sydney di sebuah pusat pembelanjaan.
Siapakah Danny dan mengapa sosoknya menjadi perhatian di media Australia? Berikut penjelasannya.
PERINGATAN: ARTIKEL INI MEMUAT TINDAKAN KEKERASAN DAN DAMPAKNYA
Apa yang terjadinya Danny Lim?
Sebuah rekaman video menunjukkan polisi di negara bagian New South Wales menangkap Danny Lim, Selasa kemarin di gedung Queen Victoria, pusat kota Sydney.
Saat penangkapan, ia sempat berteriak sebelum akhirnya jatuh ke lantai dan kepalanya terbentur.
Video tersebut kemudian beredar di jejaring sosial dan pengacaranya, yaitu Chris Murphy, mengirim gambar Danny di Rumah Sakit St Vincent's dengan mata hitam dan pipi berdarah.
Keterangan foto tersebut berbunyi: "foto terbaru menunjukkan ... mata hitam, hematom subdural dan kondisi serius."
Tapi ini bukan pertama kalinya Danny berhadapan dengan polisi karena kegiatan aktivismenya ini. Siapakah dia sebenarnya?
Siapa itu Danny Lim?
Media Australia menyebut Danny adalah seorang aktivis yang dikenal sering membawa papan tulisan yang dianggap menyinggung di tempat umum.
Ketika ditangkap Selasa lalu (22/11), ia sedang membawa papan bertuliskan kata lain alat kelamin perempuan, yang diganti dengan huruf v menjadi "cvnt".
"SMILE CVN’T! WHY CVN’T?" demikian bunyi papan tersebut, yang juga pernah membuatnya ditahan.
Kata ini dianggap sangat kasar dan merendahkan seseorang di Australia.
Sebelumnya, di tahun 2015 Danny pernah terseret kasus serupa, saat dirinya juga membawa papan dengan tulisan sama yang diarahkan kepada mantan Perdana Menteri Australia Tony Abbott, yang disebutnya sebagai "c*nt".
Berhasil lolos hukuman
Meski polisi menuduh tulisan di papan yang dibawanya menyinggung, Danny berhasil lolos dari hukuman denda dan penjara di tahun 2017.
Hakim Pengadilan Negeri Australia menyatakan papan tersebut menimbulkan kesan buruk tapi tidak menyinggung.
Pihaknya juga mengatakan bahwa kata tersebut lebih lazim digunakan sehari-hari sekarang ini dibandingkan zaman dulu, khususnya di Australia.
Danny merasa apa yang dilakukannya hanyalah sekedar "permainan kata-kata."
Pengacara Danny, Bryan Wrench mengatakan permainan kata tersebut tidak diwarnai maksud menyinggung.
Ia membandingkannya dengan akronim "FCUK" yang digunakan perusahaan fesyen French Connection UK untuk mempromosikan brand mereka.
Jaksa mengatakan Danny membawa papan tersebut saat liburan sekolah dan Barangaroo sangatlah sibuk kala itu.
Tapi setelah keputusan pengadilan, Danny mendudukan Smarty di pangkuan jaksa penuntut Rick Mansley, yang kemudian meminta bergambar bersama anjing chihuahua-pomeranian tersebut.
Dalam pembelaannya, Danny mengatakan pada hakim bahwa dirinya "hanya ingin membuat orang tersenyum."
Artikel ini diproduksi oleh Natasya Salim