Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Logo ABC

Pasar Gelap Tiket Piala Dunia Qatar Dijual 10 Kali Lipat dari Harga Resmi

Reporter

Editor

ABC

image-gnews
Iklan
Penonton yang tidak punya tiket hanya bisa mendapatkan tiket ilegal dengan harga yang melambung tinggi dari harga resmi. (Reuters: Charlotte Bruneau )

Ashraf Ali arrived tiba di Stadion 974 enam jam sebelum pertandingan antara Argentina melawan Polandia dilangsungkan, dengan membawa poster bertuliskan "Kami memerlukan tiket".

Seseorang kemudian menawarkan tiket seharga US$2000 (sekitar Rp31 juta), sembilan kali lipat dari harga resmi.

Baca Juga:

Harga itu terlalu mahal bagi Ashraf yang tiba di Qatar dari Mesir untuk memenuhi impiannya menonton pertandingan bintang Argentina Lionel Messi.

Setengah jam sebelum pertandingan dimulai, dia berhasil mendapatkan tiket seharga US$500 (sekitar Rp7,7 juta), dan menyaksikan Argentina menang 2-0 atas Meksiko di babak penyisihan Grup.

Saat ini semakin banyak penonton berkumpul di luar stadion di Doha, terlibat tawar-menawar dengan calo, kadang dengan harga 10 kali lipat dari harga resmi.

Baca Juga:

Para calo tampaknya tidak peduli dengan polisi yang melakukan patroli maupun kamera CCTV yang dipasang untuk menangkap penjualan tiket ilegal.

"Pasar gelap sudah ada di mana-mana," kata seorang penjual tiket asal Prancis kepada kantor berita Reuters, dan mengaku hasil penjualannya cukup untuk membiayai perjalanannya di Qatar sampai pertandingan final.

Pria tersebut mengaku menjual tiket 1000 persen lebih mahal kepada "penonton yang sangat tergila-gila" menonton pertandingan yang melibatkan bintang seperti Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo.

"Saya menjual tiket untuk pertandingan yang bisa saya jual dengan harga setinggi mungkin," katanya.

Calo berpengalaman lainnya melakukan perjalanan ke Doha guna memanfaatkan situasi di mana putaran final Piala Dunia ini baru pertama kalinya diselenggarakan di kawasan Timur Tengah.

Reuters berbicara dengan sekitar 20 orang yang mengaku membeli atau berusaha membeli tiket dari pasar gelap lewat media sosial atau membeli dari calo yang ada di luar stadion.

Para pendukung sepak bola tampak memberikan uang tunai untuk mendapatkan tiket di luar stadion Al Thumama, di mana penonton yang tidak memiliki tiket ingin menonton pertandingan di mana Maroko mengalahkan Kanada, 2-1.

Panitia pertandingan mendesak para pendukung yang tak memiliki tiket untuk tidak datang ke stadion, menyusul pertandingan hari Kamis dan Jumat minggu lalu di mana sejumlah besar orang hadir dan berusaha masuk ke dalam stadion tanpa tiket.

Seorang diplomat asal Amerika Latin di Doha mengatakan usaha memberantas percaloan tidak banyak dilakukan dan kebanyakan mereka yang tertangkap hanya dikenai denda.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Diplomat ini mengatakan kedutaan belum mendapatkan laporan adanya warga mereka yang ditahan atau dideportasi karena menjual tiket ilegal.

Ancaman denda tak berpengaruh

Sebagai tuan rumah penyelenggara Qatar sudah mengeluarkan aturan khusus bahwa hanya FIFA saja yang boleh menjual tiket pertandingan.

Menurut aturan itu, para calo atau siapa saja yang menjual tiket secara ilegal bisa dikenai denda sampai maksimum 10 kali lipat dari harga resmi bila ditangkap.

FIFA memperingatkan bahwa penonton yang membeli tiket ilegal akan dilarang masuk ke dalam stadion karena sekarang pertandingan Piala Dunia sudah memasuki babak-babak menentukan, dengan sistem gugur.

"Tujuan utama FIFA adalah keamanan dan keselamatan semua penonton dan mendorong skema harga yang adil bagi semua tiket Piala Dunia," kata juru bicara FIFA kepada Reuters.

Ia mengatakan FIFA secara teratur berhubungan dengan pihak berwenang Qatar untuk menerapkan aturan yang ada.

Penonton yang ingin menyaksikan pertandingan-pertandingan babak akhir semakin terus berdatangan karena Qatar mengizinkan mereka yang tidak memiliki tiket resmi untuk memasuki negeri tersebut.

Di luar kantor penjualan tiket FIFA di Doha hari Minggu, suara loudspeaker terus memainkan pesan yang sudah direkam berbunyi "Tidak ada lagi tiket pertandingan yang tersedia".

Seorang pendukung Argentina Federico Criado (33 tahun) mengaku datang ke kantor penjualan tiket dua hari sekali namun layar televisi di sana menunjukkan tidak adanya tiket untuk pertandingan Argentina.

Dia juga menghabiskan waktu berjam-jam di situs penjualan online FIFA untuk membeli tiket yang dijual kembali.

"Saya kira banyak yang menjual tiket tersebut secara lanfsung karena mereka mendapatkan uang lebih banyak," kata Criado.

Artikel ini diproduksi oleh Sastra Wijaya dari ABC News

Iklan

Berita Selanjutnya

1 Januari 1970


Artikel Terkait

    Berita terkait tidak ada



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Berita terkait tidak ada