Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Berita Tempo Plus

<font color=#336600>Dinasti Berdarah</font> dari Sindh

Benazir dan Ali Bhutto mati di kancah perseteruan politik. Nasib tragis juga menimpa anggota keluarga Bhutto lainnya.

31 Desember 2007 | 00.00 WIB

<font color=#336600>Dinasti Berdarah</font> dari Sindh
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Rawalpindi, 27 Desember 2007. Benazir Bhutto berkampanye untuk pemilihan umum parlemen di depan ribuan pendukungnya. Perempuan 54 tahun itu tampak cerah dan sehat. Mengenakan selendang putih, gaun biru dan celana panjang putih, BB—demikian kalangan Barat memanggilnya—menerima kalungan bunga, melempar senyum dan melambai kepada pendukungnya. Dia tampak tak gentar meski sudah beberapa kali menerima ancaman pembunuhan, termasuk bom bunuh diri. Semua ancaman itu menghujaninya sejak dia menjejakkan kaki di Pakistan dari pengasingan di London, Oktober silam. ”Saya menempatkan diri dalam bahaya dan datang ke sini justru karena merasa negeri ini dalam bahaya,” ujar Benazir saat itu.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus