Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Rawalpindi, 27 Desember 2007. Benazir Bhutto berkampanye untuk pemilihan umum parlemen di depan ribuan pendukungnya. Perempuan 54 tahun itu tampak cerah dan sehat. Mengenakan selendang putih, gaun biru dan celana panjang putih, BB—demikian kalangan Barat memanggilnya—menerima kalungan bunga, melempar senyum dan melambai kepada pendukungnya. Dia tampak tak gentar meski sudah beberapa kali menerima ancaman pembunuhan, termasuk bom bunuh diri. Semua ancaman itu menghujaninya sejak dia menjejakkan kaki di Pakistan dari pengasingan di London, Oktober silam. ”Saya menempatkan diri dalam bahaya dan datang ke sini justru karena merasa negeri ini dalam bahaya,” ujar Benazir saat itu.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo