Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Berita Tempo Plus

<font color=#FF9900>Sungai Silaoinan,</font> Suatu Hari

Pulau Siberut merupakan surga bagi para surfer. Ombak ganas Selat Mentawai, di sebelah timur pulau itu, termasuk satu di antara ombak terbaik dunia. Namun semua itu tak mengubah banyak kehidupan masyarakat Siberut, dari masa ketika para antropolog asing datang pada 1950-an. Aktivitas memanah, menyagu, punen, berobat pada sikerei (dukun dan ahli tumbuhan obat), masih berlangsung sehari-hari. Yang berbeda hanya beberapa hal: anak-anak, ibu-ibu, dan laki-laki tak lagi bertelanjang dada. Tradisi tato untuk menghiasi tubuh yang terkenal itu kini sudah tak populer. Ikuti perjalanan wartawan Tempo Febrianti ke pulau di barat Sumatera itu.

23 Maret 2009 | 00.00 WIB

<font color=#FF9900>Sungai Silaoinan,</font> Suatu Hari
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

MALAM telah mencapai puncaknya. Kapal motor Sumber Rejeki Baru yang mengarungi Selat Mentawai mulai berayun kencang. Derit kapal kayu yang membawa saya dan lebih seratus penumpang dari Padang menuju Pulau Siberut ini mulai sering terdengar, pertanda badai datang.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus