Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Di Antara Dua Pejantan
Dengan latar belakang langit biru, si putih meringkik dan mengangkat kakinya tinggi, sedangkan si hitam mencoba menancapkan giginya ke leher lawan. Ratusan tahun suku Muna di Sulawesi Tenggara memelihara tradisi adu kuda ini. Pada 27 Maret tahun lalu, fotografer mengabadikan pertarungan di antara dua jantan yang memperebutkan seekor betina ini. Hasil jepretan ini minimal memperlihatkan satu hal: mentah, apa adanya.
Tarian Batara Kala
Sehari sebelum hari raya Nyepi, boneka ogoh-ogoh diarak berkeliling. Dan malam itu, 25 Maret tahun lalu, dalam upacara Tawur Kenanga, di Jalan Merdeka Barat, Jakarta, sosok Batara Kala ini seakan menggerakkan tangan, menari dalam arak-arakan. Sekilas fotografer menggerakkan kamera, dan efeknya cukup mempesona: cahaya bergerak memanjang, begitu juga sang ogoh-ogoh dan para peserta arak-arakan ini. Sebuah teknik biasa, dengan hasil tak biasa. Batara Kala simbol kejahatan di muka bumi, dan pada akhir upacara ia akan dibakar.
Terbang di Atas Sawah
Tutup kepalanya, wajahnya, badan bagian atasnya basah terbasuh air berlumpur cokelat, dan ia tampak berkilat ditimpa sinar matahari. Menunggang bajak, sang joki terus memacu kerbaunya di sirkuit istimewa: sawah yang bakal ditanami. Kamera fotografer menangkap butiran air yang terbang, berhamburan, ketika sang joki menambah kecepatan. Inilah Pacu Jawi, pacuan kerbau tradisional di Tanah Datar, Sumatera Barat, yang diabadikan Agus pada 10 Oktober lalu. Dengan pencahayaan yang sempurna, ia mampu menampilkan detail sang joki.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo