Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

arsip

Kenali Ciri-ciri Insomnia, Beda dengan Susah Tidur Biasa

Sebentar-sebentar terbangun, gelisah, susah tidur malam hari, sampai akhirnya merasa lesu saat pagi tiba. Apakah ini ciri-ciri insomnia?

27 Mei 2020 | 20.30 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Di saat orang lain memanfaatkan malam hari untuk beristirahat, Anda justru tidak bisa memejamkan mata. Sebentar-sebentar terbangun, gelisah berkepanjangan, susah tidur malam hari, sampai akhirnya merasa lesu saat pagi tiba. Apakah ini ciri-ciri insomnia?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Setiap tahunnya di Amerika saja, ada 40 juta orang yang mengalami sulit tidur di malam hari dan berakhir menjadi insomnia. Ini merupakan masalah tidur paling umum terjadi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Namun, tak selamanya susah tidur adalah insomnia. Membedakannya memang gampang-gampang susah. Anda bisa mengidentifikasinya dengan mengenali lebih jauh apa itu insomnia.

Secara umum, insomnia bisa terjadi karena dua penyebab. Pertama, insomnia akut yang bisa terjadi hanya satu malam atau berminggu-minggu. Biasanya hal ini terkait dengan peristiwa yang menyebabkan stres akut seperti kematian orang terdekat.

Kedua, insomnia kronis. Masalah tidur yang lebih serius ini terjadi ketika Anda merasakan gangguan tidur setidaknya selama tiga malam setiap minggunya dan berlangsung selama tiga bulan.

Ada beberapa ciri-ciri insomnia yang perlu Anda ketahui.

- Sulit tertidur
- Terbangun di malam hari dan sulit kembali tidur
- Kelelahan dan tidak berenergi
- Tidak bisa menjalankan fungsi kognitif seperti mengingat dan berkonsentrasi
- Masalah mood
- Tidak maksimal saat di kantor atau sekolah

Tidak selamanya orang sulit tidur malam berarti insomnia. Terkadang susah tidur terjadi hanya karena suasana yang tidak kondusif. Contohnya masih ada cahaya lampu, kamar yang gerah, hingga melihat ponsel atau televisi sebelum tidur.

Orang yang mengalami insomnia biasanya perlu waktu lebih dari 30 menit untuk terlelap dan bisa terbangun lebih dari 3 kali dalam semalam. Kondisi seperti itu berlangsung lebih dari 3 kali per pekan dan selama 3 minggu berturut-turut.

Apabila susah tidur malam hanya berlangsung sesaat, maka tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Cukup ketahui penyebabnya dan berupayalah mengubahnya. Namun jika yang terjadi adalah susah tidur malam dalam jangka waktu lebih panjang, segera konsultasikan kepada pakarnya.

SEHATQ

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus