Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

'Perjuangan' Difabel Menonton Penutupan Asian Para Games 2018

Beberapa penyandang disabilitas yang ingin menonton pesta penutupan Asian Para Games 2018 kecewa dengan pelayanan panitia penyelenggara atau INAPGOC.

13 Oktober 2018 | 19.57 WIB

Penyandang disabilitas memasuki Stadion Madya Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat, pada Sabtu, 13 Oktober 2018. Mereka datang untuk menonton penutupan Asian Para Games 2018. TEMPO/M Julnis Firmansyah
Perbesar
Penyandang disabilitas memasuki Stadion Madya Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat, pada Sabtu, 13 Oktober 2018. Mereka datang untuk menonton penutupan Asian Para Games 2018. TEMPO/M Julnis Firmansyah

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa penyandang disabilitas yang ingin menonton pesta penutupan Asian Para Games 2018 kecewa dengan pelayanan panitia penyelenggara atau INAPGOC. Mereka mengaku kesulitan masuk kawasan Gelora Bung Karno atau GBK Senayan dan mencapai lokasi pesta penutupan di Stadion Madya.

Baca:
Penutupan Asian Para Games 2018, Pembeli Tiket Festival Melonjak

“Saya dioper-oper dari pintu satu sampai enam, akhirnya saya maksa masuk lewat pintu VVIP," ujar Amirudin, seorang penyandang disabilitas dari komunitas Difabel Nusantara di kawasan GBK Senayan, Sabtu 13 Oktober 2018.

Amirudin datang bersama tiga temannya yang juga penyandang disabilitas. Amirudin, yang merupakan penyandang tuna daksa, mengendarai sepeda motor roda tiga yang sudah dimodifikasi.

Saat ia dan teman-temannya tiba di GBK, Amirudin merasa dipersulit masuk ke kawasan tersebut. "Ini kan acara disabilitas, kok dipersulit," ujar dia dan temannya tersebut tanpa menyebut detil urusan yang dipersulit itu.

Baca juga:
Kisah Augie Afantinus Gara-gara Calo Tiket Asian Para Games 2018, Ini Kata Polisi

Agus Wahyono, seorang penyandang disabilitas mengeluhkan hal berbeda. Menurut dia, lokasi pesta penutupan di Stadion Madya terlalu jauh dari pintu masuk kawasan GBK. “Tadi naik bus Transjakarta buat ke dalam, tapi tetap kejauhan menuju venue untuk pengguna kursi roda seperti saya,” ujar Agus.

Meskipun begitu, Agus mengapresiasi keberadaan bus Transjakarta low deck dan becak roda tiga yang pengemudinya disabilitas. Selain itu, menurut dia keberadaan mobil caddy juga cukup memudahkan para penyandang disabilitas lain menonton penutupan Asian Para Games 2018.

Baca: Atletik Indonesia Pecahkan 3 Rekor Asia di Asian Para Games 2018

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus