Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo menyampaikan potensi kasus stunting di DKI Jakarta mencapai 14 persen. Menurut dia, jumlah tersebut sudah sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo alias Jokowi saat Rapat Kerja Nasional (Rakernas) BKKBN beberapa waktu lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"DKI hari ini stunting-nya sudah seperti yang dicita-citakan Bapak Presiden, 14 persen. Jadi DKI per hari ini angkanya 14 persen," kata Hasto dalam sambutannya pada acara sosialisasi pencegahan stunting di Kelurahan Kali Baru, Cilincing, Jakarta Utara pada Selasa, 7 Februari 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hari ini Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono bersama dengan BKKBN dan Korps Brimob Polri menggelar Sosialisasi Cegah Stunting dan Wawasan Kebangsaan di Kelurahan Kali Baru.
Hasto memaparkan, jumlah balita yang ada di Ibu Kota sekitar 799 ribu anak dari total 11 juta penduduk. Dengan begitu, lanjut dia, 14 persen dari 799 ribu anak itulah atau 110 ribu warga DKI yang berpotensi mengidap stunting.
"Anak berisiko yang harus kami dekati itu masih ada sekitar 110 ribu. Dia bukan stunting ya, tapi berisiko," jelas dia.
Meski begitu, Hasto berharap Pemerintah Provinsi atau Pemprov DKI dapat menurunkan angka 14 persen tersebut. Menurut dia, Pemprov DKI memiliki cukup sumber makanan dan donatur untuk meminimalisasi jumlah potensi kasus stunting.
Sementara itu, Heru Budi mengajak seluruh pihak, mulai dari pemerintah, swasta, hingga masyarakat untuk bergotong royong mencegah dan meminimalkan kenaikan angka stunting.
"Saya juga mengimbau kepada seluruh warga untuk ikut membantu (dengan menjaga kesehatan dan asupan nutrisi sejak masa kehamilan), karena proses melahirkan itu, baik ibu maupun anaknya harus sehat," ujar Heru Budi.
Baca juga: Fokus Tekan Stunting, Heru Budi Sebut ada 140 Ribu Ibu Hamil di Jakarta yang Bakal Dipantau
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.