Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

34 Bus Listrik Bekas KTT G20 Bakal Beroperasi di Surabaya

Kementerian Perhubungan (Kemenhbu) telah mengirimkan bus listrik bekas Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT G20 ke Kota Surabaya.

9 Desember 2022 | 14.00 WIB

Penumpang turun dari bus listrik yang menjadi transportasi angkutan pengumpan (shuttle) di kawasan Nusa Dua, Badung, Bali, Sabtu, 12 November 2022. Puluhan bus bertenaga listrik difungsikan untuk mendukung kelancaran mobilitas bagi para delegasi pada rangkaian kegiatan KTT G20 di Bali. ANTARA FOTO/Media Center G20 Indonesia/Fikri Yusuf
Perbesar
Penumpang turun dari bus listrik yang menjadi transportasi angkutan pengumpan (shuttle) di kawasan Nusa Dua, Badung, Bali, Sabtu, 12 November 2022. Puluhan bus bertenaga listrik difungsikan untuk mendukung kelancaran mobilitas bagi para delegasi pada rangkaian kegiatan KTT G20 di Bali. ANTARA FOTO/Media Center G20 Indonesia/Fikri Yusuf

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perhubungan (Kemenhbu) telah mengirimkan bus listrik bekas Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT G20 ke Kota Surabaya, Jawa Timur. Nantinya pemerintah bakal memberikan 34 unit bus listrik secara bertahap mulai Desember 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Informasi tersebut disampaikan langsung oleh Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya Tundjung Iswandaru. Dirinya menjelaskan bahwa bus listrik tersebut telah digunakan untuk layanan transportasi di gelaran KTT G20 di Bali.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bus listrik ini juga nantinya bakal bertugas mendukung sarana transportasi di Surabaya. Kemenhub bakal mengirimkan 25 unit terlebih dahulu ke pemerintah Surabaya. Karena operasi transportasi bulan ini hanya menyisakan 1-2 minggu lagi.

"Memang direncanakan Surabaya dapat sekitar 34 unit, tapi bertahap. Mungkin di tahun ini perkembangan terakhir (dikirim) 25 unit dulu, karena tahun ini beroperasinya kurang lebih sekitar 1-2 minggu. Setelah itu kan kontraknya di tahun berikutnya," kata dia, dikutip dari Antara.

Lebih lanjut Tundjung mengatakan pengoperasian bus listrik di Surabaya ini dilakukan melalui mekanisme kontrak kerja sama antara Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub dengan Djawatan Angkoetan Motor Repoeblik Indonesia (DAMRI), sebagai pihak operator.

"Jadi itu semua yang berkontrak adalah Dirjen Perhubungan Darat dengan operator, dalam hal ini DAMRI," jelas dia.

Adapun dua rute operasional bus listrik di Surabaya, yakni Terminal Purabaya hingga menuju Kenjeran Park. Sedangkan rute kedua, kata Tundjung, dimulai dari Jalan Benowo hingga menuju ke Jalan Tunjungan.

"Karena kaitannya nanti kalau ada piala dunia, dia (bus listrik) bisa dikoneksikan ke GBT. Rute ini sedikit berubah dari awal. Awal kami mengusulkan dua rute, yaitu Surabaya-Perak dan rute kedua dari Purabaya ke arah MERR," ujar dia.

Tundjung juga memastikan bahwa pengoperasian bus listrik di Kota Surabaya ini telah mendapat dukungan penuh dari pemkot setempat. Nantinya, jelas dia, teknis operasoinalnya bakal dikoordinasikan dengan pihak operator secara bertahap.

ANTARA

Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus