Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Empat atlet basket Asian Games asal Jepang diduga memesan pekerja seks atau prostitusi secara online atau dalam jaringan (daring). Akibat perbuatannya itu keempat atlet langsung dipulangkan ke negaranya pada Senin 20 Agustus 2018.
Baca:
Satpol PP Razia Prostitusi yang Bikin Atlet Basket Jepang Diusir Pulang
Cerita Satpol PP tentang Prostitusi di Little Tokyo dan Asian Games
Dugaan pemesanan online itu diungkap Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Jakarta Selatan, Ujang Harmawan. Dia menerangkan kalau tak ada lagi praktik prostitusi terbuka di kawasan Melawai, Blok M, lokasi dimana keempat atlet diketahui ‘buying sex’.
"Sepertinya para PSK itu pesannya dari online," ujar Ujang saat dihubungi Selasa 21 Januari 2018.
Kawasan Melawai dikenal sebagai Littke Tokyo karena sejumlah restoran dan tempat hiburan khas Jepang berhimpun di sana. Namun Ujang menegaskan tidak ada lagi orang yang menjajakan seks secara terang-terangan di kawasan itu.
Baca juga:
6 Sebab Prostitusi Tak Pernah Mati di Kalibata City
Ujang mengatakan petugas Satpol PP sudah rutin melakukan razia atas prostitusi di kawasan Blok M. Bahkan pada Senin malam, dia mengungkap, sebanyak enam perempuan terjaring diduga sebagai pekerja seks.
Petugas bisa menjaring mereka setelah menyamar menjadi lelaki hidung belang. Setelah dipastikan mereka menawarkan tarif kencan, petugas Satpol PP membuka kedok dan langsung menangkap. “Enam orang yang tertangkap itu sudah kami serahkan ke Dinas Sosial DKI Jakarta."
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini