Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poin penting
Empat ketua umum partai politik pendukung bakal calon presiden Ganjar Pranowo bertemu di kantor PDIP.
Pertemuan juga membahas momentum pengumuman bakal calon wakil presiden.
PPP menepis isu keluar dari barisan koalisi PDIP.
JAKARTA -- Empat ketua umum partai politik pendukung bakal calon presiden Ganjar Pranowo bertemu di kantor DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), kemarin. Mereka membahas konsolidasi pemenangan Ganjar, kerja sama pemenangan di pemilihan legislatif, dan menentukan komposisi Tim Pemenangan Nasional (TPN) calon pesiden Ganjar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Rapat itu dipimpin Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Hadir juga pelaksana tugas Ketua Umum PPP, Muhamad Mardiono; Ketua Umum Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Hary Tanoesoedibjo; dan Ketua Umum Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Oesman Sapta Odang (OSO). “Pertemuan berlangsung tertutup dan baru dimulai rapat pleno. Tadi diputuskan beberapa hal,” ujar Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto di kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP, Jakarta, kemarin, 4 September 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pertemuan di kantor partai berlambang banteng moncong putih itu berlangsung sekitar tiga setengah jam, sejak pukul 14.00 sampai 17.40. Pasca-pertemuan, Megawati menyediakan waktu bagi wartawan yang ingin memotret kebersamaannya dengan ketiga ketua umum partai lainnya. Setelah itu, dia lebih dulu meninggalkan markas PDIP.
Ini merupakan pertama kalinya keempat partai bertemu secara formal setelah bersepakat menyatakan kerja sama politik untuk memenangkan mantan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, sebagai bakal calon presiden. Dalam pertemuan itu, Hasto menuturkan, beberapa kesepakatan telah dibuat, di antaranya menunjuk Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Arsjad Rasjid, sebagai Ketua TPN Ganjar dan menyetujui pertemuan mingguan yang digelar tiap Rabu sekitar pukul 14.00. “Pertemuan tadi juga membahas momentum pengumuman bakal calon wakil presiden pendamping Ganjar. Pertemuan berlangsung tertutup. Nanti akan diumumkan hasilnya,” ujarnya.
Deklarasi dukungan untuk bakal calon presiden Republik Indonesia, Ganjar Pranowo, di Basket Hall Senayan, Jakarta, 3 Juni 2023. TEMPO/Hilman Fathurrahman W.
Perihal nama bakal calon wakil presiden, Hasto mengatakan hal tersebut juga akan dibahas lebih lanjut bersama para ketua umum partai pendukung. Ketua DPP PDIP Puan Maharani pernah menyebutkan PDIP sudah mengerucutkan lima dari sepuluh nama bakal calon wakil presiden. Mereka adalah Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, yang tak lain bakal calon wakil presiden yang diusung PPP; mantan Panglima TNI, Andika Perkasa, yang saat ini ditunjuk sebagai salah satu wakil TPN Ganjar; Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar; Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir; dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono.
Nama Muhaimin alias Cak Imin telah dideklarasikan sebagai bakal calon wakil presiden berpasangan dengan Anies Baswedan dari koalisi Partai NasDem, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan PKB. Deklarasi berlangsung di Surabaya, Jawa Timur, pada Sabtu lalu. Adapun nama Erick disebut-sebut masuk radar Koalisi Indonesia Maju bersama Prabowo Subianto, bakal calon presiden dari Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra). Koalisi ini terdiri atas Partai Gerindra, Partai Golkar, dan Partai Amanat Nasional (PAN).
Sekjen PPP Arwani Thomafi, yang juga mengikuti pertemuan itu, mengatakan Megawati memberikan arahan agar partai pendukung mempererat soliditas partai. “Tadi Ketua Umum PDIP memberi masukan bagaimana agar para partai menyatukan persepsi dan memantapkan soliditas,” ujarnya dalam rapat yang berlangsung di lantai lima kantor DPP PDIP.
Rapat tertutup empat ketua umum partai politik tersebut juga membahas dinamika politik saat ini. Rapat tersebut juga termasuk membahas peluang masuknya Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera untuk turut mengusung barisan partai pendukung Ganjar. OSO mengatakan ia dan tiga partai penyokong Ganjar selalu terbuka jika ada yang ingin bergabung. “Kalau mau bergabung, ya, segera saja, tidak apa-apa. Soalnya itu kan baru telepon-telepon gitu. Kalau datang dengan sikap seperti teman-teman saya ini, para ketua partai ini, artinya punya sikap begitu,” ujar Oesman. Namun dia tidak menyebutkan partai apa yang sudah melakukan kontak lewat telepon tersebut.
Pelaksana tugas Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan , Muhamad Mardiono. TEMPO/M. Taufan Rengganis
PPP Menampik Isu Keluar dari Barisan Pendukung Ganjar
Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono—atau sering disebut SBY—mengungkapkan ada salah satu menteri aktif yang duduk di kabinet pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin yang mengajak Partai Demokrat membentuk poros koalisi baru. Koalisi tersebut di antaranya terdiri atas Partai Demokrat, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat itu menyebutkan hal tersebut dalam pidatonya di sidang majelis tinggi partai pada Jumat lalu, 31 Agustus 2023, sehari setelah bubarnya Koalisi Perubahan. Koalisi Perubahan awalnya terdiri atas Partai NasDem, Demokrat, dan PKS.
Menanggapi hal itu, Mardiono membantah jika dikatakan PPP berancang-ancang keluar dari barisan pendukung PDIP. “PPP sudah memutuskan dalam rapat pimpinan nasional kelima di Yogyakarta bahwa PPP mengusung Ganjar dan akan tetap istikamah,” ujarnya.
Mardiono menegaskan PPP, di usia yang sudah menginjak 50 tahun, selalu menaati asas konstitusi partai, yakni keputusan rapat pimpinan nasional atau rapimnas. Keputusan rapimnas bukan mustahil bisa berubah. Tapi, kalau diubah, perlu ada rapimnas lagi atau setidaknya musyawarah kerja nasional. “Sampai sekarang sih tidak ada perubahan. Kalau toh nanti ada rapimnas yang lain, itu adalah untuk persiapan dalam pemilu legislatif.”
Baca: Relevansi Partai Islam di Pemilu 2024
Arwani juga turut membantah kabar yang menyebutkan PPP bakal hengkang dari barisan PDIP. “PPP berprinsip mengikuti proses. Kami sudah masuk serta saling percaya dan berkomitmen. Ya, kami pun ikuti prosesnya,” katanya. Ihwal nama bakal calon wakil presiden yang bakal diusung sebagai pendamping Ganjar, menurut Arwani, hal tersebut akan dipertimbangkan oleh masing-masing partai pendukung Ganjar.
JIHAN RISTIYANTI
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo