Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengklaim dua dari puluhan halte yang dibakar massa saat unjuk rasa menolak Omnibus Law Undang-Undang Cipta Kerja Kamis dan Jumat kemarin, merupakan yang terbaik di Indonesia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Total halte yang rusak imbas demo penolakan undang-undang sapujagat kemarin mencapai 46 lokasi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Untuk kerugian halte itu diperkirakan per hari ini Rp 65 milyar. Angkanya cukup besar. Ini bukan angka yang kecil, dan bisa dibilang ini halte terbaik di Indonesia yang rusak ini," kata Anies di Halte Transjakarta Bundaran HI.
Dua halte yang disebut Anies menjadi yang terbaik di Indonesia adalah Halte Transjakarta Bundaran HI dan Tosari di Jalan M.H. Thamrin. Dua halte tersebut rusak berat karena dibakar massa dan akan dirombak total.
"Kalau perbaikannya nanti Transjakarta akan menginformasikan sesudah perencanaannya siap," ujarnya. Selain dua halte tersebut, halte Transjakarta lain yang rusak berat imbas ricuh demo Omnibus Law adalah Halte Transjakarta Sawah Besar.
Anies menuturkan bakal mulai mengoperasikan halte yang rusak pada Senin lusa. Selain itu, Transjakarta juga akan memulai memperbaiki halte yang rusak pada saat bersamaan.
Sebagian kontruksi nantinya ditutup dan sebagiannya lagi akan dipakai untuk melayani penumlang. "Setelah itu baru separuh berikutnya direkonstruksi. Jadi nanti akan ada pemasangan lantai sementara, dinding sementara, untuk separuh dan separuh lainnya ditutup total untuk diperbaiki sampai tuntas."
Persiapan untuk pembuatan halte sementara ditargetkan selesai besok malam agar Senin bisa digunakan. Secara keseluruhan, Anies Baswedan menargetkan perbaikan rampung dalam waktu lima pekan. "Kami akan segera kembalikan supaya bisa berfungsi lagi dengan baik."