Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kopi boleh menyandang gelar minuman favorit dunia, tapi sebenarnya yang paling banyak dikonsumsi adalah teh. Penelitian menunjukkan bahwa minum teh memiliki banyak manfaat, misalnya mengurangi peradangan, penurunan risiko penyakit jantung dan penyakit kronis, menurunkan gula darah, dan banyak lagi.
Meskipun demikian, teh bukannya tidak memiliki efek samping ketika diminum dalam jumlah banyak.
Inilah dampak negatif yang dirasa ketika minum teh berlebihan.
1. Mengganggu ritme alami tubuh
Tergantung jenisnya, teh mengandung kafein seperti halnya kopi. Teh hitam, putih, dan hijau rata-rata mengandung sekitar 14-61 miligram kafein per porsi. Meski tidak sebanyak secangkir kopi yang mengandung sekitar 96 miligram per cangkir, teh tetap berpotensi membuat ritme sirkadian alami tubuh tidak seimbang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sistem sirkadian adalah ritme yang diikuti tubuh kita selama 24 jam, termasuk waktu kita bangun dan tidur. Ritme sirkadian dapat kehilangan keseimbangan dari hal-hal seperti cahaya, stres, pekerjaan, dan kafein. Sangat penting untuk menjaga ritme alami kita karena ini membantu kita merasa lebih waspada di siang hari, tidur lebih nyenyak di malam hari, dan menjaga kesehatan yang lebih baik secara keseluruhan. Jika terlalu banyak minum teh berkafein di sore atau malam hari, jadwal tidur akan terganggu yang artinya akan mengganggu ritme sirkadian juga.
2. Meningkatkan risiko kanker kerongkongan
Ini agak mengejutkan, tetapi minum teh panas telah dikaitkan dengan karsinoma sel skuamosa esofagus atau kanker kerongkongan. Dalam sebuah penelitian yang berfokus pada populasi Iran Utara, ditemukan bahwa minum teh hitam panas dalam jumlah yang lebih banyak adalah salah satu penyebab utama kanker kerongkongan. Penelitian lain telah menemukan hasil yang serupa, mencatat bahwa kopi panas dan teh panas diketahui menyebabkan kerusakan jangka panjang pada kerongkongan.
3. Kadar zat besi bisa menurun
Teh dapat memiliki manfaat kesehatan yang luar biasa, tetapi penelitian menunjukkan bahwa orang yang menderita anemia atau kekurangan zat besi lainnya sebaiknya menghindarinya. Menurut sebuah studi Food Science and Nutrition, teh hitam dan hijau telah terbukti membatasi bioavailabilitas zat besi hingga 94 persen.
Laporan Current Developments in Nutrition menyatakan bahwa tanin yang ditemukan dalam teh mungkin menjadi penyebab perubahan penyerapan zat besi dalam tubuh. Ketika kadar zat besi rendah, orang mungkin mengalami hal-hal seperti kelelahan, kegelisahan, kulit kering, dan sakit kepala.
4. Sering ke toilet
Teh hitam dan hijau dianggap diuretik, penyebab sering buang air kecil. Ini terjadi karena diuretik secara alami meningkatkan kadar natrium di ginjal, yang dikeluarkan tubuh secara alami bersama dengan air.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut sebuah laporan di The Pharma Innovation Journal, sifat diuretik dari teh hijau dan hitam dapat menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit dan dehidrasi. Ini kemudian dapat menyebabkan hal-hal seperti lesu, detak jantung meningkat atau tidak teratur, dan sakit kepala hebat.
5. Sembelit
Di antara banyak senyawa alami yang ditemukan dalam teh, teofilin adalah yang umum. Senyawa ini ditemukan dalam kopi dan teh, dan kadang-kadang digunakan untuk menghaluskan otot-otot saluran napas bagi pasien asma. Meskipun memiliki manfaat pernapasan, teh dapat menyebabkan efek samping ringan namun mengganggu.
Menurut laporan dari Internal Agency for Research on Cancer, mengonsumsi teofilin dari teh dapat menyebabkan gangguan pencernaan. Sumber lain juga menyatakan bahwa teofilin telah diketahui menyebabkan konstipasi dan mual.
EATTHIS.COM
Baca juga: 6 Jenis Teh yang Membantu Menurunkan Berat Badan
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.