Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

arsip

5 tahun kemudian

10 Januari 1976 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

KOTA Solok yang minim baru saja memperingati ulang tahunnya yang kelima. Tepatnya 17 Desember 5 tahun silam. Dan Menteri Dalam Negeri Amirmachmud waktu itu berdiri di depan ribuan warga kota. "Hari ini kotamadya Solok resmi berdiri" ucapnya. Dan ribuan warga kota bertempik sorak. Tapi apa yang terjadi 5 tahun kemudian? Solok tadinya cuma ibu kabupaten yang juga bernama Solok. Ada perubahan. Paling sedikit dari bangunan baru yang mehyembul di bebeapa tempat. Sebutlah misalnya Balai Kota yang kini agak mentereng, meski masih di pinggir sawah. Pasar-pasar telah diremajakan. Jalan-jalan kota sedikit mulus. Ganggang kampung yang di sana bernama resort ada sedikit bersih. Air bersih yang sudah lama dirindukan mulai digarap serius. Dan seterusnya dalam batas ala kadarnya. Dibanding dengan kota-kota lain misalnya Sawah Lunto dan Padang Panjang di propinsi-yang sama, kemajuan Solok bisa disebut berarti banyak. Luas kota sesungguhltya tak terlalu mini, seluruhnya 25 Km persegi. Padahal Padang saja yang ibu propinsi sekitar 33 Km persegi. Namun Solok ditopang oleh lingkaran sawah hingga memberi kesan selintas lebih kecil. Namun tak pelak lagi belantara seperti itulah yang perlu ditangani. Bukan saja jadi daerah produklif yang membuka lapangan kerja baru bagi warganya, tapi juga merubahnya dengan bangunan-bangunan yang bisa memberi arah bahwa ini bagian dari sebuah kota. Alimin Sinapa Dari segi penduduk pertambahan tak banyak berarti. Misalnya hasil sensus 1961 mencatat warga kota sebanyak 4.650 kepala. Tambahan sampai akhir tahun 1973 yang silam mencatat jumlah keseluruhan sebanyak 25.616 orang. Urbanisasi tidak terlalu merepotkan Pemda setempat. Soalnya tak cukup tersedianya lapangan kerja di sana. Pada mulanya adalah Hasan Basri yang doktorandus. Ketika itu jabatannya adalah Kepala Perlengkapan kantor gubernur Sumbar di Padang. Dia berdiri di dcpan Amirmachmud. Ia jadi Walikota Solok pertama. Dalam masa jabatannya yang tak bisa disebut singkat Hasan yang Basri ini tampaknya berusaha berbuat banyak. Ini tergambar dari perubahan wajah kota, ketika ia menyerahkan jabatan itu beberapa bulan yang lalu kepada Sekwilda setempat Drs. Alinin Sinapa yang diangkat jadi "Pj". Alimin masih 30-an. Tergolong muda sudah tentu. Pada mulanya banyak pihak menduga, (termasuk sejumlah pejabat Senior kantor gubernur) Alimin bakal dikukuhkan. Ia dianggap campin dan mampu untuk melaksanakan tugas-tugas sebagai Kepala Daerah. Namun rupanya dugaan seperti itu tidak benar. Kini ramai disebut-sebut bakal datangnya bos baru. Dan orangnya adalah Mayor Pol. Rahalim yang kini duduk di staf Skarda "C" di Padang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus