Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

6 Tindakan yang Dibutuhkan ketika Pasangan Depresi

Bila pasangan sedang depresi, hindari perbuatan yang akan memperburuk keadaan. Lebih baik mengambil enam tindakan ini.

30 Agustus 2018 | 17.50 WIB

Ilustrasi pasangan/kencan. Shutterstock
Perbesar
Ilustrasi pasangan/kencan. Shutterstock

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Jika pasangan pernah terdeteksi mengalami depresi, tentu ada tindakan yang harus dilakukan. Langkah ini berupa pencegahan atau antisipasi bila dia dalam kondisi tertekan. Menurut terapis kognitif Anna Albright, depresi bukan gangguan yang disebabkan oleh gaya hidup.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Depresi adalah sebuah penyakit yang bila tidak segera diatasi dapat mempengaruhi orang seisi rumah," kata Albright, seperti yang dikutip dari situs Netdoctor.co.uk.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Demi menghindari kejadian yang tidak diinginkan, Albright merangkum enam keadaan yang menunjukkan pasangan sedang mengalami depresi. Berikut ini penjelasannya.

1. Depresi bersifat sementara
Depresi menghalangi seseorang untuk memaknai dan merasakan kenyamanan. Halangan ini tidak selalu muncul, melainkan terjadi dalam beberapa episode. Lantaran terjadi dalam beberapa episode, depresi bersifat sementara.

2. Depresi tidak akan menghancurkan hubungan bersama pasangan
Pada titik tertentu, ada gejala yang tidak biasa pada pasangan. Misalnya, pasangan yang mulai menarik diri atau enggan melakukan rutinitas pasangan suami-istri. Bila gejala ini muncul saat Anda dan pasangan sedang dalam masa memperbaiki hubungan, mungkin Anda bisa berkonsultasi kepada mentor pernikahan. Tapi bila pasangan ternyata depresi sebaiknya jangan. "Sebab gejala ini menandakan, pasangan sedang sakit," kata Albright.

3. Perilaku akibat depresi tidak dapat diprediksi
Ketika seseorang mengalami depresi, perilaku yang muncul cenderung menggambarkan suasana hati atau perasaan yang dirasakan. Ada beberapa orang yang melewatinya dengan berdiam diri di rumah, tidak ingin berpakaian, atau mengunyah makanan yang tidak sehat.

4. Perhatikan perasaan
Hanya karena tidak mengalami depresi bukan berarti Anda tidak merasakan apa yang pasangan rasakan. Justru penting menyampaikan perasaan Anda yang sesungguhnya. Perasaan yang tertekan atau butuh dicintai tetap harus disampaikan kepada pasangan.

5. Depresi adalah urusan yang sangat biasa
Depresi bukan penyakit langka. Depresi juga terjadi pada setiap orang. Depresi merupakan salah satu penyakit jiwa yang paling ringan. Dengan mengetahui fakta ini, Anda dapat memiliki sudut pandang yang berbeda tentang depresi. Dengan begitu, Anda akan tenang dan dapat menghadapi depresi pasangan dengan baik dan mudah mengantisipasinya.

6. Lanjutkan pertolongan
Sekali lagi, Albright menegaskan, depresi tetaplah sebuah penyakit yang membutuhkan pertolongan. Bila pasangan enggan ke dokter atau psikiater untuk mengatasi gejala depresi, maka Anda yang dapat memulai inisiatif dengan menghubungi psikiater.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus