Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - David Ozora, 17, korban penganiayaan Mario Dandy, sudah pulang dari rumah sakit pada Minggu, 16 April 2023 setelah 53 hari dirawat. Kasus penganiayaan yang dialami Cristalino David Ozora terjadi pada 20 Februari lalu. Penganiayaan tersebut dilakukan oleh Mario Dandy, anak eks pejabat pajak, karena masalah perempuan berinisial AG (15).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Akibat penganiayaan itu, David mengalami luka berat di bagian kepala sehingga sempat koma selama beberapa waktu. Ayah David mengabarkan bahwa putranya didiagnosis tim dokter mengalami Diffuse Axonal Injury Stadium 2 akibat trauma keras di kepalanya. Kondisi tersebut membuat David tak bisa kembali ke kondisi normal sehari-hari
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tempo merangkum fakta-fakta kepulangan David tersebut.
80 persen biaya ditanggung asuransi
Kuasa hukum David, Mellisa Anggraini mengatakan 80 persen biaya pengobatan kliennya ditanggung oleh asuransi swasta dan sisanya berasal dari keluarga. Berdasarkan data dua pekan yang lalu, biaya pengobatan David akibat cedera otak pascapenganiayaan mencapai Rp1,2 miliar.
"Untuk nominal terbaru kita belum tahu," kata Melissa dalam konferensi pers di Mayapada Hospital Kuningan, Jakarta Selatan, Ahad, 16 April 2023.
David tetap dalam pengawasan tim dokter
Menurut Melissa, David telah menjalani perawatan di rumah sakit selama 53 hari. David diizinkan untuk melanjutkan perawatan di rumah orang tuanya. Ia tidak harus menjalani perawatan di rumah sakit. Namun, perawatan tersebut tetap di bawah kontrol dan pengawasan tim dokter.
"Tetap dalam pengawasan tim dokter," ujarnya.
Permintaan dari David untuk pulang dari rumah sakit
Mellisa Anggraini mengatakan kepulangan korban penganiayaan oleh Mario Dandy Satriyo itu merupakan permintaan dari kliennya sendiri. David selalu menagih janji untuk pulang ke rumah.
"Itu karena dijanjiin pulang dan David selalu meminta pulang," ucapnya.
Ingatan David belum pulih total
Hingga saat ini David belum mengetahui penyebab ia dirawat di rumah sakit karena ingatannya belum pulih 100 persen.
Belum dapat dipastikan kapan David kembali bersekolah
Dokter Spesialis Saraf Mayapada Hospital Kuningan, dr. Yeremia Tatang mengatakan kondisi kesehatan David Ozora menunjukkan progres yang cukup signifikan. Namun, ia tidak dapat memastikan kapan David bisa kembali bersekolah.
"Karena kondisi ini akan berbeda tiap-tiap orang. Jadi ada yang cepat, ada yang lambat," kata dr. Tatang dalam konferensi pers, Ahad, 16 April 2023.
Namun, kata dia, biasanya motorik-motorik halus pada saraf, untuk kognisi yang tersisa, itu biasa membutuhkan waktu berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun untuk pulih.
"Nah ini sekarang tinggal melihat kondisi otaknya. Untungnya David ini masih muda, maka recovery-nya jauh lebih cepat dibandingkan orang yang lebih tua," ujarnya.
Menurut dokter spesialis saraf itu, David membutuhkan waktu yang relatif lambat untuk bisa sampai pada kondisi saat ini. "Bagaimanapun juga waktu awal pun kondisinya koma. Jadi, dia memang membutuhkan waktu sedikit lebih pelan dibanding kondisi yang lebih ringan," ucap dr. Tatang.
Kondisi David membaik setelah jalani rangkaian pengobatan
Tatang menjelaskan kondisi David Ozora mulai membaik. Anak pengurus GP Ansor itu mengalami cedera otak akibat penganiayaan yang dilakukan Mario Dandy Satriyo.
Kondisi David telah membaik setelah melalui rangkaian pengobatan dari berbagai aspek di Mayapada Hospital. "Berkat kerja sama tim rumah sakit melalui multi aspect treatment sehingga David bisa pulih," kata Yeremia di Jakarta, Ahad, 16 April 2023, dikutip dari Antara.
Kondisi David membaik di minggu keempat
Menurut Tatang, kondisi David mulai membaik setelah masa perawatan minggu keempat. Pada pekan ke-4, motorik dan sensor inderanya sudah pulih. Bahkan dia sudah bisa berinteraksi dengan orang.
"Awal David masuk itu memang kondisinya koma, ada infeksi yang cukup berat akibat cedera yang ia alami tersebut," ujar dokter spesialis saraf Rumah Sakit Mayapada Kuningan, Jakarta Selatan itu.
Kondisi koma tersebut masih tidak berubah hingga memasuki minggu ketiga. Namun kondisi David saat itu sudah membaik setelah perawatan khusus dari rumah sakit tersebut.
Butuh pengobatan khusus untuk latih sensor motorik dan daya kerja otak
Dokter Rumah Sakit Mayapada itu mengatakan David masih membutuhkan pengobatan khusus untuk melatih sensor motorik dan meningkatkan daya kerja otak.
"Memang masih membutuhkan pengobatan yang cukup panjang agar dia bisa pulih," ujarnya.
MUTIA YUANTISYA | ANTARA