Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kesejahteraan psikologis, sosial dan emosional membentuk kesehatan mental kita. Faktor-faktor ini menentukan bagaimana kita melihat, merasakan, berpikir, dan bertindak. Hal tersebut juga merupakan faktor penentu seberapa baik kita menangani stres, kecemasan atau trauma terhadap perubahan dan bagaimana hubungan kita dengan diri sendiri dan orang lain.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Masalah kesehatan mental tidak tergantung pada usia atau jenis kelamin apa pun. Bahkan dapat ditemukan pada remaja dan orang tua, lintas jenis kelamin. Stigma seputar kesehatan mental membuatnya semakin sulit untuk mengidentifikasi masalah tersebut dan menangani penyebabnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Melansir laman Pinkvilla, ada beberapa kebiasaan yang bisa menunjukkan kesehatan mental yang tidak sehat. Jika Anda mengalami satu atau lebih dari ini, sekarang saatnya untuk mulai menjaga kesehatan mental Anda. Makan berlebihan, tidur, menghindari interaksi orang jika memungkinkan, merasa rendah energi, terlalu banyak berpikir, terlalu sering mengalami nyeri atau mati rasa, merenungkan makna hidup, dan banyak lagi. Sebagian besar kebiasaan atau perasaan ini mungkin terdengar asing bagi Anda. Ini adalah tanda-tanda awal untuk mulai merawat diri sendiri.
9 kebiasaan yang harus Anda hindari demi kesehatan mental Anda menurut life coach, Samira Gupta
1. Penyangkalan
Kebiasaan yang paling berbahaya adalah tidak menerima bahwa Anda mungkin memiliki masalah kesehatan mental. Hidup dalam penyangkalan hanya akan memperburuk kesehatan mental Anda. Sebaliknya, bicaralah dengan seseorang yang membuat Anda merasa aman dan diskusikan masalah Anda. Jangan takut untuk mencari bantuan profesional jika masalah Anda tampak lebih dalam.
2. Konsumsi media sosial berlebihan
Menggulir laman media sosial Anda selama berjam-jam dapat merusak kesehatan mental Anda secara signifikan. Standar perfeksionisme yang ditetapkan media sosial bisa sangat mengganggu. Sebagian besar dari kita menghadapi tantangan dalam kehidupan sehari-hari, dosis tambahan 'perfeksionisme' yang diresepkan secara sosial hanya akan membuat beban menjadi lebih berat. Sebaliknya, gunakan waktu itu untuk memperkuat keyakinan batin Anda. Praktikkan afirmasi, pertahankan jurnal rasa syukur atau apa pun yang memotivasi Anda.
3. Pola pikir negatif
Apakah Anda terus-menerus mengkhawatirkan hasilnya? Kita sering membuat kesalahan dengan memfokuskan semua energi kita pada hasil daripada memfokuskan energi kita untuk menciptakan penyebab yang benar. Pemikiran berlebihan yang negatif dapat secara signifikan memengaruhi potensi Anda untuk menciptakan hasil. Sebaliknya, manjakan diri dalam aktivitas dan percakapan dengan orang-orang yang mendorong Anda untuk memiliki perspektif positif terhadap situasi kehidupan yang berbeda.
4. Perasaan bersalah, menyesal dan malu
Jika salah satu dari perasaan ini mengganggu Anda, identifikasi akar penyebabnya. Masalah tersebut mungkin berasal dari trauma masa kanak-kanak, pengalaman masa lalu, atau riwayat keluarga. Mengatasi emosi ini sangat penting. Kami sangat menyarankan mencari bantuan profesional untuk menyelesaikan masalah ini.
5. Pertimbangan
Kebanyakan orang menghabiskan banyak waktu untuk menganalisis kesalahan, kegagalan, tubuh, dan segala sesuatu yang mungkin mereka lakukan. Jatuhkan penilaian Anda hari ini! Ingat, tidak ada orang yang lebih awal atau terlambat dalam hidup mereka untuk mencapai impian mereka. Setiap orang memiliki waktu dan jalannya masing-masing. Terus maju dan jangan lupa nikmati perjalanannya. Hidup terlalu singkat untuk dihabiskan dalam penilaian atau perbandingan. Cintai diri sendiri, percaya pada diri sendiri dan terima diri sendiri.
6. Kurangnya aktivitas fisik dalam bentuk apapun
Saat kita menggerakkan tubuh kita dengan cepat, sistem kita melepaskan endorfin, 'hormon bahagia'. Mereka merangsang energi dan kepositifan di semua sel di tubuh kita. Meskipun pada hari-hari tertentu Anda mungkin ingin tinggal di tempat tidur lebih lama atau bangun mungkin terasa sulit, lakukan saja. Beberapa hari pertama akan sulit tetapi seiring berjalannya waktu, Anda akan mulai menyukainya.
7. Pola tidur tidak teratur
Mengikuti rutinitas yang tepat membuat Anda termotivasi secara fisik dan mental. Namun, karena pandemi Corona, kebanyakan orang menderita berbagai masalah kecemasan, kemarahan, frustrasi, atau kebencian. Kurangnya keseimbangan kehidupan kerja juga mempengaruhi kesehatan mental kebanyakan orang. Sebelum tidur, tulis semua kekhawatiran Anda dalam buku harian dan tutuplah. Hindari stres di tempat tidur.
8. Kebutuhan akan ketergantungan
Perasaan terus-menerus membutuhkan seseorang dapat merampas individualitas Anda. Kebutuhan ini umumnya berasal dari sikap yang menyenangkan orang, tindakan sabotase diri. Orang yang menyenangkan cenderung mengorbankan kebutuhan mereka untuk memenuhi tuntutan orang lain, yang memengaruhi kesejahteraan pribadi mereka.
9. Pembicaraan diri yang negatif
Jika Anda menghabiskan sebagian besar waktu Anda memikirkan kekurangan atau ketidaksempurnaan, Anda sedang merusak kesehatan mental Anda. Otak Anda akan mempercayai semua yang Anda katakan. Untuk meningkatkan kesehatan mental Anda, fokuslah pada kekuatan Anda. Cinta diri dimulai dengan pembicaraan diri yang positif. Ingatkan diri Anda betapa menakjubkannya Anda, banggalah dengan pencapaian Anda dan tepuk punggung Anda untuk semua hal baik yang Anda lakukan sesekali.